Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi dan aktivis terus melakukan pencarian terhadap Angeline Megawe, bocah berusia 8 tahun yang hilang di Bali. Hari ini, Senin (8/6), memasuki hari ke-23 Angeline hilang. Sekitar 2.500 pamflet telah disebar hingga luar Bali demi menemukannya.
Angeline dinyatakan hilang pada 16 Mei. "Awalnya keluarga melapor ke polisi. Kemudian di hari keempat setelah Angeline hilang, setelah dibantu Mom Community Kerobokan, keluarga disarankan untuk datang ke kami," kata Yulia, aktivis Safe Childhood Foundation kepada CNN Indonesia.
Begitu tahu keluarga ingin dibantu, Safe Childhood Foundation langsung turun tangan melakukan pencarian. “Kami bantu mulai dari imbauan kepada warga Bali, update di media sosial, mengecek ke sekolah, dan menyebarkan 2.500 pamflet di sekitar Bali," kata Yulia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pencarian dilakukan di dalam maupun luar Bali. “Kepolisian yang mencari sampai ke luar Bali,” ujar Yulia.
Menurutnya, keluarga Angeline tak menyangka masyarakat memberikan perhatian besar atas hilangnya Angeline. “Keluarga merasa beruntung karena perhatian besar dari masyarakat hingga menteri. Kata mereka, ‘Padahal siapa sih kami’,” kata Yulia mengulangi ucapan kakak Angeline, Ivon Megawe.
Angeline merupakan anak ketiga dari ibu tirinya, Megriet Megawe. Sebelum hilang, Angeline tinggal dengan ibunya dan seorang pembantu di Jalan Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali.
Baca juga:
Keluarga Bocah Angeline yang Hilang Stres, Ibu Tiri SakitBerdasarkan keterangan keluarga, Angeline hilang saat ingin menemui pembantunya untuk memberikan sebuah pensil. Ketika hilang, Angeline mengenakan baju daster panjang warna biru, sandal warna kuning, dan rambut dikuncir.
(agk)