Alasan Panitia Seleksi Belum Ungkap Nama Pendaftar Capim KPK

Jakarta, CNN Indonesia -- Tim panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga kini belum mengungkap nama-nama yang telah mendaftar sebagai calon pimpinan lembaga antirasuah. Mereka membantah bersikap tertutup dan merahasiakan nama-nama tersebut dari publik.

"Sesuai kesepakatan dan aturan main kami di awal, nama-nama (pendaftar) akan disampaikan pada 27 Juni-26 Juli. Itu pun buat mereka yang lulus administrasi lengkap," ujar ketua tim pansel KPK, Destry Damayanti usai bertemu Jaksa Agung di kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Selasa (16/6).

Pilihan Redaksi Butuh Masukan Lengkap, Pansel Undang Pegawai KPK Jaring Pimpinan KPK, Pansel Kunjungi 10 Kota PNS, Dosen, dan Advokat Daftar Jadi Komisioner KPK Polri Ajukan Anggota Aktif Jadi Pimpinan KPK

Destry menuturkan, saat ini masih banyak pendaftar yang belum melengkapi persyaratan administrasi, seperti legalisir ijazah, foto, makalah, hingga lembar Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Apabila nama-nama tersebut sudah diungkap sekarang namun di kemudian hari dinyatakan tidak lolos hanya karena berkas tidak lengkap, hal ini dikhawatirkan memupuskan harapan publik yang mungkin sudah mendukung.

"Sudah menjadi standar di pansel sebelumnya bahwa semua harus lengkap adminstrasinya. Ada waktu satu bulan untuk publik menilai," ujar Destry.

Destry mengaku pendaftar yang telah masuk ke dalam bursa calon pimpinan KPK sejauh ini mencapai 121 orang. Dari keseluruhan nama yang masuk, ada lima perempuan yang turut serta.

Pendaftaran calon pimpinan KPK masih akan terus dibuka hingga 24 Juni. Tim pansel KPK telah berupaya menjaring sejumlah calon pimpinan KPK dari berbagai instansi dan latar belakang. Beberapa instansi yang telah mereka datangi di antaranya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Polri, dan Kejaksaan Agung.

Rencananya, tim juga akan mengunjungi 10 kota di empat pulau di Indonesia untuk menggelar roadshow. Mereka akan menggelar diskusi sekaligus sosialisasi dengan praktisi, ahli, profesional, kelompok strategis, serta pemuka masyarakat. (rdk)