Jakarta, CNN Indonesia -- Markas Besar Tentara Nasional Indonesia membenarkan kabar adanya helikopter Malaysia yang memasuki perbatasan RI di Kampung Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu pagi (28/6).
“Helikopter itu membawa menteri Malaysia. Belum sampai mendarat. Langsung dikejar anak-anak (TNI), dan helikopter itu langsung pergi,” kata Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Fuad Basya kepada CNN Indonesia, Senin (29/6).
Dalam laporan Asisten Intelijen Komando Pertahanan Udara Nasional 2, helikopter Malaysia berwarna silver dengan nomor seri 9M-YHM terlihat hendak mendarat tanpa izin di helipad Pos Koki Pamtas RI-Malaysia Yonif 521/DY pukul 08.45-08.48 WITA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Helikopter tersebut terlihat oleh personel Pamtas RI-Malaysia Yonif 521/DY melintasi Pos Koki pada pukul 08.43 WITA. Dua menit kemudian, 08.45 WITA, helikopter hendak mendarat di helipad.
Personel Pamtas lalu mendatangi helikopter itu dan meminta pilot beserta penumpangnya turun untuk dimintai keterangan. Namun dari dalam helikopter, kopilot memberikan isyarat agar personel TNI tak mendekati helikopter. Dia memberi tanda dengan menempelkan tangan di kaca depan helikopter.
Melihat isyarat itu, anggota Pamtas berhenti. Pun mesin dan baling-baling helikopter saat itu masih dalam kondisi hidup.
Tiga menit kemudian, helikopter tersebut pergi dari helipad Pos Koki Pamtas Yonif 521/DY.
Fuad mengatakan TNI sedang mendalami kejadian tersebut. Ada dugaan helikopter itu tersasar masuk ke wilayah perbatasan RI.
(agk)