Jakarta, CNN Indonesia -- Sulawesi Tengah diduga menjadi salah satu provinsi di Indonesia yang paling besar korupsi di bidang perkebunan kelapa sawit. Hal ini dikatakan oleh Ronald Siahaan, peneliti Sawit Watch ketika ditemui di Jakarta, pada Kamis (2/7).
Menurut Ronald, potensi kerugian negara mencapai Rp110 miliar dari korupsi yang terjadi di perusahaan kelapa sawit di Sulawesi Tengah.
"Berdasarkan investigasi kami, hampir semua wilayah di Indonesia dari Sumatera sampai Papua mempunyai potensi korupsi dalam bidang kelapa sawit, tapi korupsi paling besar saya kira di Sulawesi Tengah," kata Ronald.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronald mengatakan pola korupsi sawit yang terjadi biasanya meliputi terkait pembuatan izin Hak Guna Usaha (HGU) kelapa sawit. Proses pembuatan izin yang lama hingga lima tahun membuat para pengusaha mempercepat pembuatan menjadi setahun dengan memberikan uang kepada pihak-pihak tertentu.
"Pembuatan HGU itu lama sampai 5 tahun. Kalau ada yang bisa bikin setahun, pengusaha pasti mau. Orang yang terlibat mulai dari pejabat daerah hingga pusat," kata Ronald.
Pada 2011 tercatat secara keseluruhan, luas lahan perkebunan sawit di Sulawesi Tengah mencapai 65.055 ha. Luas tersebut mencakup komposisi perkebunan rakyat 17.287 ha, perkebunan swasta 42.678 ha dan perkebunan negara 5.090 ha.
Ronald mengatakan pihaknya telah melaporkan temuan investigasinya ke KPK. Dirinya mengatakan KPK harus memaksimalkan komisi pencegahan untuk menangani kasus korupsi kelapa sawit.
(utd/utd)