Federasi Bahas Dua Pilot Indonesia Terlibat ISIS Sore Ini

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Kamis, 09 Jul 2015 13:28 WIB
Penasihat Federasi Pilot Indonesia, Manotar Napitupulu, mengatakan pihaknya juga akan membahas langkah yang diambil terkait pilot terlibat jaringan ISIS.
Federasi Pilot Indonesia menyampaikan akan membahas soal dua pilot asal Indonesia terduga ikut jaringan ISIS dalam rapat internal pada Kamis (9/7) ini. (Dok. The Intercept)
Jakarta, CNN Indonesia -- Federasi Pilot Indonesia menyampaikan akan membahas soal dua pilot asal Indonesia yang terduga ikut jaringan ISIS dalam rapat internal pada Kamis (9/7) ini. Rapat dilakukan menyusul adanya laporan dari pihak Kepolisian Federal Australia terkait dugaan tersebut.

"Kami belum mendapatkan laporan sama sekali tentang keterlibatan dua pilot asal Indonesia. Namun, nanti ada rapat sore menjelang buka puasa, kami akan bahas ini," kata Penasihat Federasi Pilot Indonesia, Manotar Napitupulu, saat dihubungi CNN Indonesia, Kamis (9/7). (Lihat Juga: Polisi Australia Tuduh Dua Pilot Indonesia Terlibat ISIS)

Manotar juga menyampaikan terkait laporan tersebut, pihaknya juga belum mendapatkan pemberitahuan dari pihak pemerintah, seperti misalnya dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

"Belum ada sama sekali laporan dari pemerintah ke kami. Biasanya soal pilot kami akan tahu," kata Manotar. (Lihat Juga: AirAsia Pecat Pilot Indonesia karena Terbukti Kontak ISIS)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manotar mengaku terkejut dan sulit percaya dengan dugaan atas kedua pilot asal Indonesia tersebut. Alasannya, berita di dunia penerbangan sangat mudah menyebar. Hal sekecil apapun, termasuk keanehan atau kejanggalan seorang pilot atau kopilot, akan menjadi buah bibir, yang kemudian akan mudah untuk dideteksi secara dini oleh pihak maskapai yang bersangkutan.

Meski demikian, Manotar mengatakan kedua pilot yang terduga ISIS, yakni Ridwan Agustin dari AirAsia dan Tomi Abu Alfatih alias Tomi Hendratno, tidak tergabung ke dalam anggota Federasi Pilot Indonesia.

"Federasi tidak pernah punya anggota bernama keduanya," ujar dia menegaskan.

Sebelumnya, dokumen rahasia Kepolisian Federal Australia, AFP tertanggal 18 Maret 2015 menyebutkan "Identifikasi pilot Indonesia dengan kemungkinan pandangan ekstremis". Dokumen tersebut dibagikan ke aparat keamanan di Turki, London, Amerika Serikat dan Europol.

"Pilot, kru udara dan yang lainnya dengan akses menuju dan di dalam lingkungan penerbangan bisa menjadi ancaman yang nyata jika mereka teradikalisasi," ujar dokumen AFP tersebut. (Baca Juga: Pilot Indonesia Terlibat ISIS Diduga Pernah Gabung TNI AU)

"Akses dan pengetahuan soal keamanan dan keselamatan memberi mereka kemampuan penyerangan seperti yang disaksikan dalam berbagai tragedi global di masa lalu. Perlu dicatat, majalah al-Qaidah Inspire edisi terbaru aktif mendorong serangan di lingkungan penerbangan," lanjut AFP. (utd)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER