Menhan Serahkan Laporkan Perkembangan Investigasi Hercules

Resty Armenia | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2015 17:54 WIB
Kepada Presiden Jokowi, Ryamizard Ryacudu mengungkapkan kemungkinan penyebab jatuhnya Hercules dan juga kondisi alat utama sistem senjata (alutista).
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai tidak masalah apabila TNI mengerahkan bantuan untuk mengamankan gedung KPK.​​ ​(CNN Indonesia)/Christie Stefanie​)​​
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menyerahkan laporan perkembangan investigasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1310 di Medan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya laporkan saja perkembangan investigasi Hercules, sedang berjalan tapi laporan menyusul," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (14/7).

Menurut Ryamizard, pihaknya tengah menunggu laporan hasil investigasi dari TNI Angkatan Udara yang diprediksi bakal selesai tiga sampai empat minggu ke depan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengaku belum memiliki dugaan apakah kecelakaan terjadi karena adanya antena tinggi di pendaratan darurat pesawat tersebut.

Selain melaporkan terkait perkembangan investigasi jatuhnya pesawat Hercules C-130 A-1310 di Medan, Ryamizard juga mengaku melaporkan hal-hal terkait alat utama sistem senjata (alutsista).

Dia menuturkan, Presiden meminta agar nantinya Indonesia tidak lagi memakai pesawat yang berumur 30 tahun ke atas.

"Ya harusnya pensiunan alutsista yang 30 tahun, 40 tahun, ada yang 50 tahun sudah tidak usah dipakai lagi," kata dia.

Ryamizard menyampaikan, jumlah pesawat yang akan dipensiunkan cukup banyak.

"Banyak tadi, saya memberi Presiden buku. Saya lupa (jumlahnya). Jadi campur, ada helikopter dan segala macam. Tapi kami mau ganti dengan pesawat yang lebih bagus," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengeluarkan sejumlah instruksi untuk Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyusul jatuhnya pesawat Hercules C-130 TNI Angkatan Udara di Medan, Sumatera Utara. Pesawat itu menimpa bangunan dan mengakibatkan 100 orang lebih tewas.

Instruksi tersebut di antaranya memerintahkan investigasi mendalam soal kecelakaan tersebut. Kedua, Menhan dan Panglima TNI diperintahkan melakukan perombakan mendasar tentang manajemen alat utama sistem senjata.

“Sistem pengadaan alutsista juga diubah. Kita tidak hanya membeli senjata, tapi juga merancang bangun, memproduksi, melakukan operasionalisasi, sehingga memudahkan penggantian alutsista yang sudah tua,” katanya.

Pengadaan alutsista mesti diarahkan menuju modernisasi persenjataan TNI. “Saya ingin TNI memperkuat sistem zero accident atau kecelakaan nihil untuk penggunaan alutsista,” ujar Jokowi.

“Pesawat tempur, pesawat angkut, kapal perang, kapal selam, hingga helikopter serta perwira dan prajurit TNI yang mengawakinya harus berada dalam kesiapan operasional tinggi,” kata Presiden.

(meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER