Menhan Puji Mulyono Sebagai Orang Jujur

Abraham Utama | CNN Indonesia
Rabu, 15 Jul 2015 19:07 WIB
"Saya lihat dia orang yang jujur. Orang lurus dia. Revolusi mental ya seperti itu. Yang penting lurus dulu, pintar nomor dua," ujar Ryamizard.
Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla memberikan ucapan selamat kepada Jenderal Mulyono ucai pelantikan di Istana Negara, Jakarta, Rabu (15/7/2015). Presiden Jokowi melantik Pangkostrad Jendaral Mulyono sebagai kepala staf angkatan darat. (Detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menilai Kepala Staf Angkatan Darat Letnan Jenderal Mulyono sebagai sosok yang jujur. Menurutnya, karakter jujur Mulyono tersebut, dianggap Ryamizard, menjadi modal berharga untuk merealisasikan revolusi mental di seluruh jajaran TNI AD.

"Saya lihat dia orang yang jujur. Orang lurus dia. Revolusi mental ya seperti itu. Yang penting lurus dulu, pintar nomor dua. Pintar tapi kalau enggak lurus percuma saja," ujar Ryamizard usai menghadiri upacara serah terima jabatan KSAD, dari Jenderal Gatot Nurmantyo Mulyono, di Mabes TNI AD, Jakarta, Rabu (15/7).

Ryamizard, yang juga pernah menjadi orang nomor satu di TNI AD, berharap Mulyono dapat membawa matra darat ke arah yang positif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya, menurut Ryamizard, meminimalisir benih-benih pertikaian di kalangan prajurit termasuk konfrontasi dengan anggota Polri.

"Tidak perlu terjadi lagilah," tuturnya merujuk pada bentrokan yang pecah di kawasan Markas Satuan Brimob Polda Jateng Detasemen A Pelopor Subden 2 di Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan lalu.

Kejadian itu diduga melibatkan anggota Brigadir Mobil dan anggota Penerbang Angkatan Darat.

Usai sertijab, Mulyono mengatakan akan melanjutkan program-program yang telah dicanangkan KSAD sebelumnya. Dia mengatakan, seiring dengan pergantian Panglima TNI, tahun 2015 dikategorikan sebagai tahun konsolidasi.

Mulyono menuturkan, langkah awal yang akan ia jalankan adalah memperkuat kemampuan dasar prajurit TNI AD. Dia memastikan akan fokus mengembangkan kedisiplinan prajurit, meningkatkan kemampuan menembak dan bela diri prajurit serta pemahaman prajurit tentang taktik satuan raider.

"Semuanya diarahkan kepada apa yang diprediksi Panglima TNI, yaitu ancaman perang proxy dan menggejalanya radikalisme," katanya.

Dalam catatan Dinas Penerangan TNI AD, Mulyono pernah menjalani beberapa operasi seperti operasi Irian Jaya pada tahun 1984 dan operasi Seroja di Timor Timur (1987, 1988, 1992).

Tahun 1999 silam, Mulyono lulus dari Sekolah Komando TNI AD dengan predikat lulusan terbaik. Sejak itu kariernya terus melesat. Ia pernah menjadi Direktur Latihan Kodiklat AD (2011), Asisten Operasi KSAD (2012) dan Panglima Kodam Jaya dan Panglima Komando Cadangan Strategis TNI AD (2014). (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER