Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian, Sumardjo Gatot Irianto, mengatakan pihak Kementerian Pertanian telah mempersiapkan sebanyak 36 ribu pompa air untuk mengatasi kekeringan di sejumlah lahan pertanian di Indonesia. Sementara itu, lahan pertanian yang kekeringan justru mengalami penurunan pada tahun ini.
"Kami telah mempersiapkan beberapa langkah, diantaranya penyediaan pompa air sebanyak 36 ribu pompa air, traktor serta rehabilitasi jaringan irigasi tersier," kata Gatot saat dihubungi CNN Indonesia, Selasa (28/7).
(Baca Juga: Kekeringan Landa Delapan Provinsi di Indonesia)Gatot mengatakan lahan pertanian yang paling terimbas dampak kekeringan terdapat di Kota Indramayu, Cirebon, Subang, Demak dan Grobogan. Untuk mengatasi ancaman gagal panen, kata Gatot, para petani di daerah tersebut beralih ke tanaman non padi seperti semangka, melon, dan palawija, terutama kacang hijau. Namun, untuk beberapa daerah seperti Sumatera Selatan, Lampung, Riau, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, para petani masih bisa bertahan dengan menanam padi.
(Lihat Juga: Musim Kemarau Akan Berlangsung Panjang Tahun Ini)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena persoalan air, kami perlu penguatan kekeringan di luar Jawa dengan memaksimalkan lahan yang dimanfaatkan kadar airnya," ujar dia.
Berdasarkan data dari Kementan, luas lahan persawahan tahun ini yang diselamatkan dari puso (gagal panen) berkurang 106 ribu hektare dibandingkan tahun lalu dalam periode Juli hingga Oktober. "Dalam skala rupiah, perkiraan yang terselamatkan mencapai kurang lebih Rp 2 triliun," ujar Gatot.
Sebelumnya, tanaman padi di sejumlah wilayah di Indonesia mulai mengering akibat bencana kekeringan atas kemarau dan terancam gagal panen. Kekeringan tersebut disebabkan semakin berkurangnya air irigasi untuk pertanian. Misalnya, yang terjadi di Surabaya di mana lahan pertanian seluas 20.978 hektare kering kerontang.
"Saat ini lahan pertanian yang terkena dampak kekeringan di berbagai daerah di Jawa Timur seluas 20.978 hektar dan puso 788,8 hektar," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Wibowo Eko Putro sebagaimana dikutip Detik.com, Senin (27/7).
(utd)