Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah terpilih Haedar Nashir di mata pemuda Muhammadiyah adalah seorang kader militan. Sebagai kader senior, Haedar adalah sosok yang paling pas dan memenuhi kriteria untuk jadi orang nomor satu di Muhammadiyah.
Menurut Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak, Haedar juga adalah ideolog organisasi. "Hampir semua konsep ideologi kontemporer Muhammadiyah, beliau yang menulis dan mempersiapkan," kata Dahnil kepada CNN Indonesia, Jumat (7/8).
Karena itu dalam kalangan internal Muhammadiyah, Haedar seperti penanam ideologi organisasi. Saat ia terpilih menjadi Ketua Umum, Dahnil melihat ada akan ada penguatan idelogi di tubuh Muhammadiyah. Apalagi saat ini Muhammadiya telah memasuki usia abad kedua. (Baca juga:
Formatur Muhammadiyah Terpilih, Haedar Calon Kuat Ketum)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karakter Muhammadiyah lima tahun ke depan oleh Pak Haedar bisa diperkuat," katanya.
SIMAK FOKUS: Kabar dari Dua Muktamar
Haedar terpilih menjadi Ketua Umum menggantikan Din Syamsuddin dalam Muktamar k-47 di Makassar, Sulawesi Selatan. Sidang formatur tadi malam sepakat menunjuk Haedar sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu'ti sebagai Sekretaris Umum Muhammadiyah.
Haedar sebelumnya mendapat dukungan tertinggi peserta Muktamar saat pemilihan 13 orang formatur. Setelah terpilih, Haedar akan memimpin Muhammdiyah hingga 2020.
Dalam pidato perdananya, Haedar mengatakan akan membawa Muhammadiyah menjadi lebih maju, modern, profesional sebagai gerakan Islam yang mengusung misi pencerahan. (Baca juga:
Haedar Nashir, Penulis dan Dosen yang Jadi Ketum Muhammadiyah)
Haedar juga berjanji membawa gerakan pencerahan yang lebih dinamis di Muhammadiyah. Hingga 2020 mendatang, ia ingin Muhammadiyah makin produktif berkontribusi untuk umat, bangsa dan dunia.
(sur)