Jakarta, CNN Indonesia -- Tim evakuasi SAR gabungan telah menemukan jasad korban jatuhnya Trigana Air di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua, Selasa (18/8).
“Informasi terakhir pukul 11.00 WIT, telah ditemukan 38 jenazah –37 dewasa dan satu anak-anak,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.
Namun jasad-jasad yang telah ditemukan tersebut hingga kini belum dapat dievakuasi. “Saat ini bukan lagi tahap pencarian, tapi sudah masuk tahap evakuasi (jenazah),” kata Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FHB Soelistyo di Papua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Soelistyo, koordinat pencarian lokasi jatuhnya pesawat yang telah ditentukan Senin kemarin (17/8) seratus persen benar.
Sementara Kepala Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Tatang Kurniadi menyatakan investigasi atas kecelakaan Trigana Air akan sepenuhnya dipegang dan dikendalikan oleh Indonesia.
“Tidak ada (penumpang) orang asing. Seluruhnya orang Indonesia. Oleh karena itu tidak ada kewajiban untuk melaporkan hasil investigasi kepada negara lain,” kata dia.
Pesawat Trigana jenis ATR 42-300 hilang kontak sejak Minggu (16/8). Pesawat yang berangkat dari Sentani dan membawa 44 orang dewasa, 3 anak, 2 balita, beserta lima kru itu mestinya mendarat di Bandara Oksibil, Papua, pukul 14.55 WIT, hari itu juga. Namun pesawat diduga menabrak gunung.
(agk)