Kericuhan di BNN Makassar Dipicu Aksi Provokatif

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 25 Agu 2015 12:07 WIB
Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN Baddoka mengatakan salah satu residen balai, RA, membuat kegaduhan yang menyebabkan provokasi atas residen lain.
Badan Narkotika Nasional (BNN).(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Balai Besar Rehabilitasi Badan Nasional Narkotika (BNN) Baddoka, Ajun Komisaris Besar Agustinus Sollu menyatakan insiden anarkis dan perusakan fasilitas di Balai Rehabilitasi Baddoka, Makassar, Minggu (23/8) lalu murni aksi anarkis yang dipicu oleh tindakan provokatif salah satu residen penyalahguna narkoba.

"Dari hasil pemeriksaan tidak ada indikasi adanya tindak kekerasan yang dilakukan oleh petugas konselor terhadap residen. Kejadian ini murni aksi anarkis yang dipicu oleh tindak provokatif yang dilakukan oleh salah satu residen," ujar Agustinus dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia, Selasa (25/8). (Lihat Juga: Kepala BNN Imbau TKI Hongkong Waspadai Sindikat Narkoba)

Agustinus menuturkan, kejadian bermula dari aksi provokatif yang dilakukan salah seorang residen berinisial RA saat konselor BNN melakukan konseling terhadapnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, setelah konseling selesai dilakukan, ia membuat pernyataan kepada rekan-rekannya bahwa mendapat perlakuan kasar dari konselor BNN. (Baca Juga: BNN Gandeng Enam Instansi untuk Rehabilitasi Pecandu Narkoba)

Lebih lanjut, selain membuat pernyataan tersebut, RA lantas membuat kegaduhan sehingga membuat residen lain ikut terpancing dan melakukan tindakan anarkis di balai rehabilitasi tersebut.

"Petugas dan pegawai balai melakukan siap siaga dan pendekatan persuasif kepada para residen. Para residen semakin brutal, sekitar pukul 00.30 WITA, mereka mulai menghancurkan fasilitas di lantai 2 dan 3 gedung Balai Rehabilitasi Baddoka," ujar Agustinus.

Lebih lanjut, Agustisus menjelaskan, setelah pendekatan persuasif gagal, BNN meminta bantuan Polsek dan Polda setempat untuk mengamankan situasi. Pasalnya, para residen semakin tak terkendali dan melakukan upaya melarikan diri dengan memecahkan kaca ruangan.

"Petugas gabungan terpaksa melepaskan tembakan gas air mata untuk menghentikan tindakan anarkis para residen yang tengah direhabilitasi karena kasus penyalahgunaan narkoba," ujarnya.

Saat ini, Agustinus menyatakan, telah melakukan pendataan fasilitas yang menglami kerusakan agar kegiatan rehabilitasi kembali normal. Selain itu, ia menyatakan, para residen yang terlibat dalam keributan tersebut akan diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. (utd)
REKOMENDASI
UNTUKMU LIHAT SEMUA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER