Jakarta, CNN Indonesia -- Partai Amanat Nasional (PAN) baru saja mengumumkan bergabung dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo siang hari ini, Rabu (2/9). Perpindahan koalisi PAN dari Koalisi Merah Putih (KMP) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mendapat reaksi beragam dari anggota koalisi kedua pihak.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra Desmond Junaidi Mahesa, langkah politik yang diambil PAN telah dia perkirakan jauh hari sehingga partainya tidak kaget. Apalagi keputusan PAN membelot dari KMP dinilai tidak akan berpengaruh besar terhadap suara koalisi pemerintah dalam pengambilan keputusan di parlemen.
Apa latar belakang PAN ketika memutuskan mendukung pemerintah? Apakah PAN tidak khawatir dengan anggap tak memiliki komitmen dengan KMP? Bagaimana perjanjian politik PAN dengan Presiden Joko Widodo?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut wawancara wartawan CNN Indonesia dengan ekonom sekaligus politisi PAN Didik Junaidi Rachbini:
PAN mengumumkan bergabung dengan pemerintah, apa yang melatarbelakangi langkah politik ini?
Sekarang kondisinya krisis, dalam keadaan krisis sebenarnya tidak hanya PAN, KMP juga posisinya sama yaitu posisi mendukung pemerintah. PAN tidak merecoki tetapi kritis. PAN sudah membicarakan hal ini secara internal sudah lama. Tetapi posisi kami, baik di dalam atau di luar pemerintah, kami akan tetap kritis. Kritis tidak ada salahnya karena mengignatkan dan memberi arah. Apalagi PAN punya banyak teknokrat dan ahli di bidang tertentu. Itu kira-kira yang menjadi pertimbangan. Sehingga manfaatnya buat bangsa dan negara lebih bagus.
Bagaimana hubungan PAN dengan KMP setelah keputusan ini?
Sekarang kami belum punya anggota di pemerintahan, pengumuman ini belum apa-apa. Saat ini baru MoU (nota kesepahaman), kami belum apa-apa. Kami tetap masih seperti sekarang, baru niat secara bersama-sama untuk bergabung. Saya sudah sampaikan kritik bahwa pemerintah harus solid.
Setelah bergabung dengan pemerintah, apakah PAN dapat posisi menteri?
Kalau bergabung, nanti ada pembicaraan lebih teknis strategis dengan Presiden. Presiden kalau perlu bantuan PAN, kami akan menjawab. Jadi bukan kami yang minta-minta untuk dikasih jatah. Pak Jokowi jika memerlukan figur PAN, akan kami respons. Sekarang ini belum apa-apa, nanti lebih teknis ada pembahasannya.
Bagaimana tanggapan Anda soal informasi bahwa ada jabatan Menteri Koperasi UKM dan Komite Ekonomi Nasional (KEN) untuk PAN?
Saya kira kalau KEN sifatnya bebas, yang masuk di situ adalah para ekonom dan para pengusaha. Saya kira PAN memang harus masuk di situ karena PAN banyak ekonom yang bagus seperti Drajad Wibowo dan Sekretaris Jenderal PAN saat ini Eddy Soeparno.Untuk posisi di KEN, jangankan ditawarkan tidak ditawarkan saja harus masuk.
(rdk)