Lingkaran Istana dan Rumah Sakit Favorit Mereka

Aghnia Adzkia, Abraham Utama, Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 06:30 WIB
Tiap presiden dan wapres punya rumah sakit pilihan masing-masing. Jika JK memilih dirawat di RSCM seperti Gus Dur, Soeharto lebih suka di RSPP dan SBY di RSPAD.
Wakil Presiden Jusuf Kalla saat keluar dari RSCM, Kamis (10/9), usai menjalani rawat inap semalam. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Penyakit bisa menimpa siapa saja, termasuk pemimpin Republik ini yang tiap hari ‘dihantam’ agenda padat. Jusuf Kalla, Wakil Presiden RI ketujuh, sempat dirawat sehari semalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat, sejak Rabu siang. Pria berusia 73 tahun itu menjalani pemasangan ring di jantungnya.

“Wapres juga manusia biasa, bisa sakit,” ujar JK saat keluar dari RSCM, kemarin (10/9). Ia terlihat segar.

RSCM menjadi pilihan JK karena kedekatan lokasinya dengan Gedung Magister Manajemen Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat –tempat dia menjadi pembicara Rabu pagi pada acara bedah buku Reinventing Indonesia karya Ginandjar Kartasasmita, menteri era Soeharto.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat berpidato di acara itu, JK sempat batuk-batuk. Ia lantas memutuskan untuk mengecek kesehatannya ke RSCM yang hanya berjarak sekitar 400 meter dari Gedung UI Salemba.

“(UI Salemba) kan di belakang situ. Jadi saya langsung ke sini (RSCM) saja, dekat. Nah, dokter sekalian periksa semuanya,” kata JK saat hendak meninggalkan RSCM.

RSCM pun terletak tak jauh dari rumah dinas JK. Keduanya sama-sama berada di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.

Itu adalah kali kedua JK harus dirawat semalaman di rumah sakit sejak pertengahan tahun lalu. Pada 29 Juni 2014, JK terpaksa menginap di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat. Saat itu Minggu malam, dan JK baru saja usai mengikuti agenda debat calon wakil presiden melawan Hatta Rajasa di Hotel Bidakara, Kuningan, Jakarta Selatan. Bidakara ke RS Abdi Waluyo berjarak sekitar 7,7 kilometer.

Setelah JK kini menjadi orang nomor dua di negeri ini, ia pun memilih berobat ke RSCM, salah satu rumah sakit pemerintah yang melayani orang-orang di lingkaran Istana, termasuk Presiden dan Wakil Presiden.

Tim Dokter Kepresidenan Azis Rani mengatakan Presiden dan Wakil Presiden dapat berobat ke tiga rumah sakit pemerintah. “RSPAD, RSCM, dan RSPP. Mau ke rumah sakit yang mana, itu preferensi masing-masing. Terserah mereka. Bebas saja,” ujarnya kepada CNN Indonesia.

Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto berlokasi di Jalan Abdul Rahman Saleh, Jakarta Pusat; RSCM di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat; dan Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) di Jalan Kyai Maja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dari Soeharto ke SBY

Presiden Indonesia kedua, Soeharto, kerap menjalani perawatan medis di RSPP, termasuk sesudah kejatuhannya pada 1998. Sejak 1999, Soeharto beberapa kali diperiksa tim dokter rumah sakit pelat merah itu.

Ia pernah menderita stroke ringan, pendarahan di usus, pemasangan alat pacu jantung, hingga radang paru-paru.

Sebelum ajal menjemput, Soeharto juga menghabiskan hari-harinya di RSPP. Dia mendapat beragam perawatan selama puluhan hari lantaran sejumlah organ tubuhnya tak berfungsi optimal.

Beda lagi dengan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden RI keempat. Seperti JK, ia memilih pergi ke RSCM. Saat itu Juli 2005, Gus Dur sempat pingsan usai berkunjung ke Jawa Timur.

Kadar gula darah Gus Dur ketika itu terbilang tinggi, mencapai 100 miligram per 100 mililiter darah. Padahal kadar gula orang normal hanya 80 miligram per 100 mililiter.

Di RSCM, Gus Dur sempat menjalani fisioterapi untuk stroke. Setelah itu, kiai asal Jombang itu perlu menjalani perawatan intensif lanjutan. Namun lantaran peralatan di RSCM tak memadai, ia pun dipindahkan ke RSPAD.

Empat tahun setelahnya, 2009, Gus Dur juga mencuci darah di RSCM. Saat itu kadar gula dalam darahnya justru anjlok. Ia kekurangan cairan tubuh. Pada 29 Desember 2009, Gus Dur wafat setelah sempat menjalani cuci darah siang harinya.

Sementara Presiden RI keenam yang juga jenderal purnawirawan TNI, Susilo Bambang Yudhoyono, memilih untuk memeriksakan diri dan keluarganya ke RSPAD. Istri SBY, Ani Yudhoyono, pada 2011 pernah menginap di rumah sakit itu saat terserang tifus.

Ibunda SBY, Siti Habibah, juga pernah dibawa ke RSPAD saat mengalami gangguan empedu. Demikian pula putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono, pernah dirawat di sana pada 14 Februari 2005 saat menderita demam berdarah.

RSCM Kencana

Bagian RSCM tempat JK dirawat sesungguhnya berbeda dengan rumah sakit pelat merah pada umumnya. Sang Wakil Presiden dirawat di RSCM Kencana yang menawarkan konsep pelayanan kesehatan terintegrasi bertaraf internasional.

RSCM Kencana yang diresmikan tahun 2010 oleh Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ialah sayap internasional RSCM yang ditujukan untuk pasien kelas atas dengan penghasilan tinggi.

Mereka mendapat pelayanan terbaik dengan paket lengkap, tentu dengan tarif berbeda. Mungkin itu sebabnya unit tersebut diberi embel-embel ‘kencana’ yang berarti ‘emas.'

Target RSCM Kencana ialah menjadi rumah sakit berteknologi canggih yang mampu bersaing dengan pelayanan rumah sakit ternama di luar negeri. Tak heran ia melayani sejumlah tokoh yang tergolong Very Very Important Person (VVIP).

Setidaknya ada dua pasien penting yang pernah dirawat di RSCM Kencana. Pertama ialah pejabat yang juga memotong pita merah tanda peresmian rumah sakit itu, yakni Menteri Endang.

Endang menjalani serangkaian perawatan di RSCM Kencana akibat mengidap kanker paru-paru sebelum pada 2 Mei 2012 wafat di rumah sakit itu.

Selanjutnya pada Januari 2013, RSCM Kencana merawat cucu kedua SBY yang masih bayi, Airlangga Satriadhi Yudhoyono –putra Edhie Baskoro Yudhoyono dan Aliya Rajasa.

Airlangga kala itu mengalami gangguan pencernaan. Ia dipindahkan dari Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta ke RSCM Kencana, lalu menempati president suite yang bertarif sekitar Rp3,7 juta per malam.

Sementara JK, sebelum menginap di RSCM Kencana Rabu kemarin, sesungguhnya juga pernah berobat di sana pada 16 September 2014. Kala itu JK telah ditetapkan sebagai pemenang pemilu bersama Jokowi, namun belum dilantik menjadi wakil presiden.

Tanggal 16 September itu JK tiba menjelang zuhur di RSCM Kencana. Ia telah mendapat pengawalan pasukan pengamanan presiden meski belum dilantik. Namun saat itu JK hanya berobat sebentar, tak sampai menginap.

Seperti dikatakan Tim Dokter Kepresidenan, tak masalah para presiden dan wakil presiden itu hendak dirawat di mana. Itu hanya soal pilihan. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER