Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia Kerja Pelindo II di Komisi VI DPR berharap kontrak yang dibentuk Direktur Utama PT Pelindo II RJ Lino bersama Jakarta International Container Terminal (JICT) dapat dibatalkan, pasca dibentuknya panja di Komisi VI DPR.
Ketua Panja Pelindo II di Komisi VI DPR Azam Azman Natawijana mengatakan, seharusnya Pelindo II mendapat konsesi terlebih dahulu dari Kementerian Perhubungan, sebelum akhirnya memberikan konsesi kepada JICT.
"Karena ada syarat-syarat pendahuluan yang mengikuti undang-undang. Perjanjian itu bisa batal," ucap Azam usai rapat di Komisi VI DPR, Jakarta, Rabu (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia pun mengingatkan seharusnya ada izin yang diberikan pihak otoritas pelabuhan terlebih dahulu kepada Pelindo II. Oleh sebab, ia pun mempertanyakan apa yang menyebabkan Pelindo II tidak meminta konsesi kepada pemerintah, padahal Pelindo salah satu badan usaha milik negara (BUMN). (Baca juga:
RJ Lino Siap Hadapi Pansus Pelindo II)
Harapan serupa diutarakan anggota panja Bambang Haryo Soekartono. "Bisa kami batalkan karena melanggar undang-undang. Jadi batal demi hukum," ucapnya.
Selain itu, Bambang berharap ada perubahan prilaku Direktur Utama RJ Lino apabila perkara ini sudah clear. Bambang mengatakan perilaku Lino turut menjadi dasar dibentuknya panja. Mulai dari tidak meminta izin, berkomunikasi dengan menteri yang tidak terkait dengan bidangnya, hingga tak mengindahkan surat-surat dari pemerintah.
Diketahui, Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan dua menteri sebelumnya, Freddy Numberi serta EE Mangindaan telah memberikan peringatan untuk mematuhi Undang-undang pelayaran. Disebutkan, untuk melakukan suatu perjanjian kontrak baru, otomatis JICT jadi satu badan usaha baru yang konsesinya harus dari Kementerian Perhubungan. (Baca juga:
Polisi Periksa Puluhan Saksi Kasus Korupsi Pelindo II)
Oleh sebab itu, Ia menilai perilaku Lino dapat membuat iklim kerja di Pelindo II menjadi kurang kondusif yang dapat menurunkan produktifitas.
"Berharap ada perubahan sikap. Sehingga iklim bekerja Pelindo lebih baik dan BUMN jadi lebih sehat," kata Bambang.
(sur)