Sebelum Wafat, Satu Alat Dilepas dari Tubuh Adnan Buyung

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Rabu, 23 Sep 2015 11:39 WIB
Sekretaris pribadi Adnan Buyung, Rika, semalam mengabarkan kepada Mohammad Assegaf kondisi Buyung membaik. Satu alat dilepas, tinggal selang pernapasan.
Adnan Buyung Nasution. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara Mohammad Assegaf kaget bukan main mendengar kabar wafatnya pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Rabu (23/9). Ketika dihubungi CNN Indonesia, Assegaf menangis. Ia sedih karena tak sempat bertemu dengan pria yang ia panggil “Abang” itu.

“Saya berhubungan baik dengan Bang Buyung sejak tahun 1971. Saya merasa paling dekat dengan beliau. Dia saya panggil ‘Abang.’ Ketika lagi susah, saya selalu dibantu beliau,” kata Assegaf yang sedang bersiap-siap menuju Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta Selatan, tempat Buyung dirawat beberapa waktu terakhir.
Assegaf pertama kali mendengar kabar Buyung meninggal dari keluarga advokat senior itu. “Keluarga, sekretaris pribadinya yang bernama Rika, semua orang mengabarkan pada saya. Padahal semalam saya masih berkomunikasi dengan Rika,” ujar Assegaf.

Menurutnya, Rika adalah salah satu orang yang mendampingi Buyung siang dan malam selama dirawat di RSPI. “Saat semalam saya tanya kabar Bang Buyung ke Rika, dia bilang Abang sudah agak mendingan karena ada satu alat yang sudah dilepas dari tubuhnya,” kata Assegaf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rika kepada Assegaf, dilepasnya alat itu menunjukan perkembangan baik dari Buyung. Hanya saja Buyung belum bisa bicara karena masih dipasangi selang sebagai alat bantu pernapasan atau ventilator.

Meski kondisi Buyung disebut Rika membaik, Assegaf tak tenang. Dia berniat menjenguk sahabat sekaligus mentornya itu pagi ini meski ia pun sedang tak sehat.

“Meski kata Rika kondisi Bang Buyung mendingan karena ada alat yang dilepas, tapi saya kan tidak tahu dokter menafsirkan apa dari dilepasnya alat itu. Saya sudah berniat betul meluncur ke rumah sakit,” ujar Assegaf, kembali terisak.

Hingga saat ini ponsel Assegaf terus berdering dari para kolega yang hendak menanyakan kabar wafatnya Buyung sekaligus berniat melayat.
Buyung wafat pada usia 81 tahun. Pada pemerintahan lalu, dia dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden Bidang Hukum periode 2007-2009.

Sebelum menjadi salah satu pengacara kondang di negeri ini, Buyung mengawali kariernya dengan menjadi Kepala Humas Kejaksaan Agung tahun 1957-1968. Dia juga pernah menjadi anggota DPRS/MPRS periode 1966-1968 dan Ketua Dewan Pengurus Lembaga Bantuan Hukum tahun 1970-1986.

Buyung juga pernah menjadi Ketua Umum Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia periode 1981-1983. Konsultan Hukum Adnan Buyung & Associates yang dia dirikan sejak 1969 sampai saat ini masih terus menangani sejumlah kasus hukum. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER