Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan menyesalkan insiden terbunuhnya aktivis anti-tambang di Lumajang, Jawa Timur, Salim Kancil. Zul menilai pembunuhan itu sebagai perbuatan keji dan tidak mengindahkan sisi kemanusiaan.
"Ini biadab. Aparat harus mengusut tuntas persoalan ini," kata Zul di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (30/9).
Zul berharap aparat penegak hukum tidak berhenti mengusut kasus sebatas pada pelaku pembunuhan. Dia menghendaki dalang di balik pembunuhan itu diburu agar kasus tersebut terungkap duduk perkaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terlebih, kata Zul, aparat dalam hal ini sempat menapikan laporan ancaman pembunuhan yang telah mengintai Salim sebelumnya. Terbunuhnya Salim Kancil telah membuktikan bahwa ancaman itu bukan sekadar gertakan.
"Apalagi ini pembela anti-tambang. Ada yang menambang, merusak lingkungan, terus dibela aktivis, lalu dia dibunuh. Ini biadab sekali," kata Zul.
Salim (46) tewas dibunuh, setelah dijemput sejumlah preman dari rumahnya dan dibawa ke Kantor Desa Selok Awar-Awar. Dia dianiaya dengan cara dipukuli batu dan benda keras lainnya oleh banyak orang dalam kondisi kedua tangan terikat.
Pihak kepolisian mengaku telah menangkap 20 tersangka pelaku pembunuhan Salim Kancil. Selain 20 orang tersebut, terdapat dua tersangka lainnya yang masih di bawah umur, yakni IL dan AA.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Timur Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, tersangka masih bisa bertambah tergantung keterangan saksi dan alat bukti yang ditemukan.
Saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap para tersangka untuk mendalami motif penganiayaan yang mengakibatkan kematian akhir pekan lalu itu. Polisi belum bisa mengungkapkan apa yang sebenarnya menjadi pemicu kejadian tersebut.
(rdk)