Jakarta, CNN Indonesia -- Dugaan surat instruksi dan undangan beredar untuk Komando Distrik Militer agar melakukan pemutaran film Pengkhianatan Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia atau lebih dikenal G30S/PKI yang di era Orde Baru rutin diputar setiap tahunnya saat itu.
Sebuah foto dugaan surat undangan beredar dari Kodim 0807 Rayon Militer 0807/02 dengan nomor surat B/02/IX/2015 tertanggal 30 September 2015 yang ditujukan kepada Ketua Pondok Al Fatahiyah di Boyolangu, Tulungagung.
Surat tersebut berisi undangan kehadiran untuk menonton pemutaran film G30S/PKI pada hari ini, Rabu, 19.30 WIB di lapangan Desa Boyolangu. Surat tersebut ditandatangani oleh Komandan Rayon Militer 0807/02 I Gusti Ln. Putra.
Surat tersebut dibuat berdasarkan surat telegram Komandan Kodim 0807 dengan Nomor: ST/392/2015 Tgl 29 Sep 2015 tentang perintah melaksanakan pemutaran film G30S/PKI pada tanggan 30-09-2015 di wilayah masing-masing.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Mohamad Sabrar Fadhilah, menyatakan institusinya tidak pernah memerintahkan jajaran komando distrik militer maupun komando resor militer untuk memutar film Pengkhianatan G30S/PKI.
Meski demikian, Markas Besar TNI AD tidak akan melarang rencana komando pembinaan dan operasional kewilayahan yang akan menggelar pemutaran film arahan Arifin Chairin Noer tersebut.
"Secara khusus, pimpinan TNI AD tidak memberikan perintah agar setiap prajurit harus menonton film itu. Pimpinan secara umum hanya meminta mereka memperingati hari ini dengan cara masing-masing," ujar Fadilah kepada CNN Indonesia, Rabu (30/9).
Fadilah menuturkan, peristiwa 30 September perlu diperingati sebagai pembelajaran bagi seluruh komponen bangsa. Apalagi, menurutnya, simbol-simbol Partai Komunis Indonesia kembali bermunculan di ruang publik.
"Belakangan ada tanda palu arit bermunculan, saya kira ini bagian dari peringatan," ucapnya.
Sore nanti, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Mulyono dijadwalkan akan memimpin peringatan Tragedi 1965 di Lubang Buaya, Jakarta Timur. Acara tersebut akan diisi renungan dan pembacaan doa bagi perwira tinggi TNI AD yang gugur pada peristiwa itu.
Fadilah berkata, tahun ini tidak ada yang berbeda pada peringatan Peristiwa 30 September. Pada tahun-tahun sebelumnya, TNI AD juga rutin menggelar renungan di Lubang Buaya.
(pit)