Polisi Sudah Identifikasi Penyebar Pesan Fitnah Jokowi

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 01 Okt 2015 12:19 WIB
Pramono Anung mengatakan polisi akan memberi peringatan kepada terduga penyebar isu permintaan maaf Jokowi kepada korban G30 S.
CNN Indonesia/(Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Kepala Polri Komisaris Jenderal Budi Gunawan menyatakan pihaknya telah mengidentifikasi penyebar pesan berisi undangan yang menyebutkan soal permintaan maaf Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para korban korban Gerakan 30 September 1965 atau yang lebih dikenal dengan G30 S.

"Sesuai tugas kami sudah identifikasi beberapa pihak yang disinyalir telah melakukan perbuatan menyebar berita dalam bentuk tulisan maupun gambar melalui media online," kata Budi di Monumen Nasional Lubang Buaya, Jakarta Timur, Kamis (1/10).


Budi belum mau membuka identitas siapa-siapa saja penyebar isu permintaan maaf yang sudah diidentifikasi pihaknya. Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan adanya keresahan yang dirasakan oleh para pembantu Presiden atas adanya fitnah yang dilakukan secara masif ihwal beredarnya pesan permohonan maaf presiden.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejak kemarin malam beredar sebuah undangan melalui pesan singkat yang berisi tentang diadakannya reuni anggota keluarga Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Gerakan Wanita Indonesia (Gerwani) oleh Jokowi di Gedung Gelora Bung Karno, Senayan pada pagi hari tadi. Presiden dalam pesan itu disebutkan akan meminta maaf kepada keluarga PKI dan Gerwani.


"Sekali lagi sama sekali tidak ada pikiran Presiden untuk itu dan itu sudah disampaikan oleh Presiden secara terbuka. Bahkan tidak pernah ada hal tersebut dalam bahasan di rapat-rapat yang ada," kata Pramono.

Pram mengatakan aparat kepolisian telah mengetahui pelaku yang menyebarkan undangan ini. "Dalam keadaan seperti ini kita harusnya bersatu tapi ini malah membuat isu baru. Hal yang hanya akan meresahkan masyarakat padahal sama sekali presiden tidak pernah berpikiran soal itu," ujar dia.

Penegak hukum kata Pram akan memberikan peringatan lebih dulu kepada terduga penyebar isu. Alasannya, presiden tidak ingin dikesankan menggunakan kekuasaan. Tapi Jokowi sendiri sudah mendapat laporan soal ini. "Kan sekarang dengan gampang alatnya cari siapa yang broadcast pertama kali dan sudah ketemu yang broadcast pertama kali," kata dia. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER