Jakarta, CNN Indonesia -- Bahan bakar maskapai perintis Aviastar jenis DHC6/PKBRM tujuan Masamba-Makassar, Sulawesi Selatan, yang dilaporkan hilang kontak diduga telah habis.
Manajer promosi dan pemasaran Aviastar Eko Prihantoro mengatakan bahan bakar maskapai perintis Aviastar secara total bisa cukup untuk terbang selama empat jam.
Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda keberadaan pesawat Aviastar yang hilang dan dijadwalkan tiba di Makassar pada pukul 15.35 WITA (atau pukul 14.35 WIB) tadi.
"Totalnya, pesawat itu bisa terbang selama 4 jam," ujar Eko ditemui CNN Indonesia di kantor Aviastar, Bekasi, Jumat (2/10).
Sebagai informasi, rute penerbangan Masamba-Makassar yang dilalui pesawat Aviastar tersebut umumnya dapat ditempuh selama 70 menit. Sejak berangkat dari Bandara Andi Djemma, Kecamatan Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan pukul 14.25 WITA tadi, terhitung sudah enam jam lebih pesawat Aviastar tujuan Makassar itu hilang kontak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eko mengatakan, pesawat Aviastar yang hilang merupakan produk yang diproduksi pada tahun 1981. Namun, servis rutin masih kerap dilakukan pihak maskapai terhadap pesawat itu sampai saat ini.
"Terakhir ada maintenance 15 September 2015 lalu. Itu pesawat buatan Kanada tahun 1981," ujarnya.
Sementara itu, pihak kepolisian telah menerjunkan 20 personel menuju lokasi tempat terakhir pesawat Aviastar teridentifikasi.
Kepala Badan SAR Nasional FH Bambang Soelistyo juga langsung berangkat ke Makassar setelah mendapat kabar hilang kontaknya pesawat Aviastar itu.
Polres Luwu Utara juga telah mengumumkan nama-nama penumpang yang ada di dalam maskapai tersebut, yakni Nurul Fatin M, Lisa Falentin, Riza Arman, Sakhi Arqam, M. Natsir, Afif (bayi), dan Raya (bayi).
(utd)