DPRD: Marak Kejahatan Ibu Kota, Bukan Sepenuhnya Salah Polisi

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2015 12:00 WIB
Penemuan mayat bocah dalam kardus dan satu lagi tergantung di markas Polda Metro Jaya dalam tiga belakangan menandakan, Jakarta harus berbenah.
Patung Bundaran Hotel Indonesia yangmenjadi Icon Kota Jakarta selain Monumen Nasional. (Antara Foto/Yustinus Agyl)
Jakarta, CNN Indonesia -- Beberapa kasus kriminal berat muncul dalam waktu yang berdekatan, seperti penemuan mayat bocah dalam kardus. Anggota DPRD Jakarta Muhammad Sanusi mengatakan maraknya kejahatan di Jakarta tidak bisa serta merta menyalahkan polisi. Menurutnya, polisi memiliki keterbatasan untuk mencegah kejahatan di Jakarta.
Menurut Sanusi, daya tarik Jakarta sebagai kota metropolitan menjadi magnet bagi setiap orang untuk pergi atau tinggal di Jakarta yang berakhir dengan kepadatan penduduk di kota dengan luas sekitar 650 hektar ini. Kepadatan penduduk tidak diimbangi dengan pemerataan kesejahteraan warga di Jakarta.

Terkait keamanan di Jakarta, Sanusi berpandangan. "Kepolisian sudah cukup baik, tapi memang mereka punya keterbatasan misalnya di jumlah personel. Ini perlu keterlibatan semua pihak," ujarnya.

"Konsekuensi dari kota metropolitan karena tidak ada keseimbangan pembangunan, jadi banyak orang ke Jakarta. Dari sisi sosialnya ini merupakan yang paling berat karena terjadi kesenjangan sosial," ujar Sanusi kepada CNN Indonesia, Selasa (6/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanusi mencontohkan kesenjangan sosial dapat terlihat secara kasat mata dari banyaknya warga Jakarta yang berada di pusat kota berpindah ke pinggiran kota. Kesenjangan sosial ini diperparah dengan sifat individualisme warga sehingga kontrol sosial masyarakat terhadap lingkungan lemah.

Tuntutan biaya hidup di Jakarta yang semakin tinggi memungkinkan warga melakukan tindak kriminal, tambah Sanusi

"Mereka (warga) sendiri seperti enggak punya teman, terus mereka akhirnya kurang peduli dengan lingkungan jadi kejahatan bisa dengan mudah terjadi," ujarnya.

Mengatasi masalah tersebut, Sanusi ingin Pemprov DKI Jakarta segera membuat program konkret untuk mengangkat kesejahteraan warga. Pembinaan perlu dilakukan kepada warga agar saling menjaga di lingkungannya.

"Pemprov DKI harus punya program kesejahteraan warga. Terus, harusnya warga saling jaga satu sama lain, itu yang paling penting," kata Sanusi.

Sebelumnya, dalam waktu berdekatan ditemukan mayat di dua lokasi berbeda di Jakarta, yaitu mayat seorang bocah perempuan di dalam kardus di Kalideres, Jakarta Barat dan mayat tergantung di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Penemuan mayat tersebut diduga diakibatkan oleh tindak kriminal. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER