Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia menjadi tuan rumah konferensi anti-korupsi parlemen tingkat dunia Global Organization of Parliamentarians Againts Corruption (GOPAC). Perhelatan yang digelar di Yogyakarta itu bergulir selama tiga hari 6-8 Oktober 2015.
Ketua DPR Setya Novanto menyatakan konferensi yang dihadiri anggota-anggota parlemen di dunia itu menjadi momentum menunjukkan keseriusan Indonesia dalam upaya pemberantasan korupsi. "Secara khusus konferensi tingkat dunia kali ini terfokus pada pemberantasan dan perang melawan korupsi, terutama
grand coruption," ujar Novanto dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Selasa (6/10).
Menurut Novanto,
grand corruption merupakan fenomena yang sangat berbeda dengan korupsi pada umumnya lantaran tidak hanya melibatkan jumlah uang besar. Korupsi ini juga melibatkan para pengambil kebijakan. Fokus pembahasan pada grand corruption bertujuan mewujudkan kehidupan bangsa dan negara yang terbebas dan kemiskinan setelah terbebas dari korupsi. "Tujuan tersebut akan sulit tercapai saat negara-negara bekembang di dunia masih terkendala dengan perilaku koruptif, khususnya
grand corruption," kata Novanto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Partai Golkar itu mengatakan tema yang diambil dalam konferensi kali ini bertajuk "bringing perpetrators of grand corruption to justice for a sustainable world where all citizen can live ini prosperity and equility".
Atas dasar tema tersebut, kata Novanto, perlakuan yang sama di depan hukum terhadap seluruh pelaku korupsi besar harus menjadi perhatian bersama. Hal ini perlu dilakukan agar masa depan penegak hukum bisa sejalan dengan masa depan kehidupan umat manusia yang berhak atas kehidupan yang lebih baik.
Selama tiga hari ke depan seluruh anggota parlemen dunia yang hadir di Yogyakarta akan berdiskusi, berdebat, dan berdialektika tentang upaya-upaya melawan grand corruption dengan berbagai argumentasi. "Semoga ikhtiar kita bersama akan menghasilkan produk terbaik bagi perlawanan bersama melawan
Grand Corruption khususnya melahirkan strategi yang efektif dan efsien, demi masa depan generasi yang akan datang," ujar Novanto.
(bag)