Jakarta, CNN Indonesia -- Tentara Nasional Indonesia kembali menerjunkan personel untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan, Riau, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan. Sebanyak 310 personel dari Komando Daerah Militer II/Sriwijaya diturunkan untuk membantu 5.018 prajurit yang sebelumnya telah ditugaskan dalam operasi militer selain perang itu.
Dalam keterangan tertulisnya, selam ini TNI telah berhasil memadamkan 3.163 titik api dan asap dari total 3.289 titik di Sumsel, Riau, Kalteng dan Kalsel.
Rinciannya, mereka berhasil memadamkan 1.841 titik api dan 1.322 titik asap. Pencapaian tersebut mereka dapatkan sejak pertama kali bertugas pada 12 September lalu.
Namun, keberhasilan sementara ini tidak hanya dilakukan oleh prajurit TNI saja. Para tentara itu bergabung dalam Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan yang juga terdiri dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut catatan TNI, hingga Kamis (9/10) kemarin, masih terdapat 66 titik api dan 60 titik asap yang belum berhasil dipadamkan di empat provinsi yang menjadi area tugas mereka. Secara detil, 36 titik api dan satu titik asap di Sumsel, satu titik asap di Riau, 29 titik api di Kalteng dan 59 titik asap di Kalsel.
Untuk mendukung operasi tersebut, TNI menerjunkan tiga pesawat Hercules C-130, empat pesawat Cassa, tiga helikopter, 16 eksavator, 15 mobil tanki air dan 227 mesin pompa air.
"Kami telah berusaha dengan segala cara untuk membantu memadamkan kebakaran hutan, termasuk menggunakan membuat hujan buatan," tulis pernyataan yang dibuat atas nama Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI, Mayor Jenderal Tatang Sulaiman itu. TNI kerap kesulitan memadamkan api karena terbatasnya monitor awan dan cuaca.
Selain itu, tidak adanya awan juga menjadi kendala bagi TNI karena garam yang ditabur tidak akan menjadi hujan bila tidak ada awan. Lebih dari itu, mobilitas personel menjadi persoalan. "Terkadang butuh waktu berjam-jam untuk ke titik api selanjutnya."
(sur)