Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Pilot PT Penerbangan Angkasa Semesta Syamsul Sabirin menduga helikopter mereka yang hilang kontak sejak Minggu lalu di Kabupaten Samosir sempat mendarat di air. Dugaan ini muncul dari temuan bantalan kursi dan adanya penumpang selamat.
Ia menduga penumpang serta awak helikopter sempat keluar menyelamatkan diri di air dari dalam helikopter.
"Secara teknis Saya menduga halikopter
landing secara disengaja di air dan penumpang bisa keluar," kata Syamsul kepada CNN Indonesia, Selasa (13/10).
Helikopter EC130 yang hilang kontak sejak Minggu lalu menurutnya memiliki perangkat untuk mendarat dan mengapung di atas air. Dalam kondisi normal, peralatan tersebut bisa membuat helikopter mengapung di atas air seperti perahu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang kama khawatirkan perangkat tersebut bocor dan helikopter tenggelam," kata Syamsul yang juga kerap mengemudikan helikopter EC130 ini.
Sebelum tenggelam itulah para penumpang dan awak pesawat menyelamatkan diri.
Sejauh ini baru satu penumpang ditemukan dari lima penumpang dan awak helikopter. Penumpang yang ditemukan dalam kondisi selamat bernama Fransiskus.
Dua penumpang tersebut adalah Sugiyanto dan Nurhayanto. Sementara pilot adalah Teguh Mulyatno dan teknisi Heri Purwantono.
Sebelum menemukan Fransiskus, tadi pagi petugas menemukan kursi helikopter mengapung di perairan. Adanya temuan kursi ini membuat petugas mempersempit area pencarian di kawasan perairan.
Helikopter yang mereka tumpangi hilang kontak sejak Minggu lalu. Helikopter itu terbang dari Siparmahan, Kabupaten Samosir menuju Bandara Kualanamu.
Helikopter itu terakhir kontak dengan petugas administratur Bandara Kualanamu pukul 11.00 WIB. Sesuai jadwal heli tersebut seharusnya tiba di Kualanamu pukul 12.30 WIB. Namun hingga kini helikopter itu belum diketahui keberadaannya.
(sur)