Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 102 orang petugas masih disiagakan di perbatasan Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara. Situasi di daerah yang jadi lokasi pengungsian dilaporkan masih kondusif.
Menurut Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Utara Komisaris Besar Helfi Assegaf, pengamanan di perbatasan ini dilakukan untuk mencegah gangguan keamanan pasca kerusuhan yang terjadi Selasa lalu di Aceh Singkil.
Selain 102 orang petugas yang ditempatkan di perbatasan, Polda Sumut juga menyiagakan 25 orang personel di Polsek Manduamas. "Saat ini situasi wilayah hukum Polres Tapanuli Tengah masih aman dan kondusif," kata Helfi, Selasa (15/10).
Di perbatasan dua provinsi ini, para petugas akan memeriksa kendaraan dari Sumut yang akan masuk ke wilayah Aceh. Dikhawatirkan ada benda terlarang dan membahayakan yang dibawa oleh mereka yang bisa memperkeruh suasana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kabupaten di Sumatera Utara menjadi pilihan warga Aceh Singkil yang mengungsi akibat kerusuhan. Lebih dari 4.000 warga mengungsi di Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Meski suasana di Aceh Singkil dilaporkan terus membaik pasca kerusuhan pada Selasa lalu, warga masih enggan untuk kembali ke kediaman mereka. Mereka khawatir akan terjadi kerusuhan susulan. Padahal sebanyak 800 orang petugas kepolisian berjaga-jaga di Aceh Singkil.
Kerusuhan terjadi saat ratusan orang merusak dan membakar tempat ibadah. Bentrokan yang sempat terjadi mengakibatkan satu orang tewas tujuh lainnya terluka.
Saat ini Polda Aceh telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus kerusuhan tersebut. Tiga orang tersebut jadi tersangka kasus pembakaran,
Menurut Kapolda Aceh Inspektur Jenderal Husein Hamidi, polisi juga sudah memeriksa 45 orang saksi dalam kasus ini.
(sur)