Polri Sekat Perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara Pasca Rusuh

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 14 Okt 2015 09:25 WIB
Penyekatan itu ditempatkan di tiga titik, yakni perbatasan dengan Tapanuli Tengah, Pakpak Barat dan Dairi.
Suasana pascakerusuhan di Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (13/10). (DetikFoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan anak buahnya telah melakukan penyekatan di perbatasan antara provinsi Aceh dan Sumatera Utara untuk mencegah mobilisasi massa.

"Jangan sampai ada kegiatan dari Sumatera Utara masuk Singkil," kata Badrodin dalam konferensi pers di kediaman dinasnya, Selasa malam (13/10).
Penyekatan itu ditempatkan di tiga titik, yakni perbatasan dengan Tapanuli Tengah, Pakpak Barat dan Dairi. Tiga jalur itu diperkuat oleh pasukan sebanyak dua satuan setingkat pleton.

Selain itu, Polri juga menggerakan personel Brigade Mobil dari Kepolisian Daerah Aceh ke Kabupaten Aceh Singkil untuk menjaga kondisi tetap kondusif.
Walau demikian, dia menampik sudah ada gerakan massa yang berpotensi memperkeruh suasana di Aceh. "Kami melakukan antisipasi, gerakan itu tidak ada."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gerakan yang ada, kata Badrodin, hanya dari masyarakat yang ketakutan dan berniat mengungsi dari Aceh ke Sumatera Utara. "Jumlahnya belum tahu berapa, tapi tidak banyak."

Menurut Badrodin, kejadian itu berawal pada 11.00 WIB. Sekelompok massa yang membawa senjata tajam dan menggunakan kendaraan bermotor menyebar melakukan pembakaran.

Saat itu, terjadi bentrokan dengan kelompok masyarakat yang mempertahankan fasilitas agar tidak dibakar. Akibat bentrok tersebut, seorang korban jiwa dan empat korban luka-luka. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER