Dukungan Besar Jokowi Masih Berasal dari Wong Cilik

Abraham Utama | CNN Indonesia
Selasa, 20 Okt 2015 17:51 WIB
Direktur PDBI, Christianto Wibisono, mengatakan Jokowi harusnya mampu memanfaatkan dukungan besar rakyat kepadanya.
Satu tahun nawacita jokowi. (CNN Photo/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saiful Munjani Research and Consulting mencatat hingga satu tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo masyarakat kelas bawah masih menjadi basis pendukung mantan Wali Kota Surakarta tersebut.

Direktur Eksekutif SMRC, Djayadi Hanan, mengatakan jajak pendapat yang mereka lakukan di 34 provinsi pada Oktober 2015 menunjukkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja pemerintah mayoritas berasal dari mereka yang berpenghasilan kurang dari Rp 1 juta per bulan, sebesar 39,9 persen.

Angka tersebut diperkuat dengan temuan bahwa 42 persen masyarakat yang puas terhadap kinerja Jokowi berpendidikan setingkat sekolah dasar.
Dari segi pekerjaan, tingkat kepuasan terhadap Jokowi cenderung positif di kalangan pekerja kasar, tidak terampil atau pengangguran, sebanyak 40,6 persen. Di peringkat kedua ada kelompok ibu rumah tangga sebesar 29,9 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka memang pendukung tradisional Jokowi. Kelompok ini sabar memberikan kesempatan bagi Jokowi untuk merealisasikan janjinya," ucap Djayadi di Jakarta, Selasa (20/10). Menurutnya, fakta jajak pendapat ini juga menunjukkan, kebijakan pemerintahan Jokowi berpihak pada masyarakat kelas bawah.

Direktur Pusat Data Bisnis Indonesia, Christianto Wibisono, mengatakan Jokowi seharusnya mampu memanfaatkan dukungan besar rakyat kepadanya.

"Kepercayaan itu masih ada. Dia adalah the most trusted person in Indonesia. Prabowo tidak bisa mengejarnya. Aset utama Jokowi adalah kepercayaan rakyat," tutur Christianto.
Menurutnya, persoalan ke depan yang harus diselesaikan Jokowi adalah memastikan kebijakan yang ia ambil berjalan hingga ke birokrasi di tingkat paling bawah.

Di sisi lain, Christianto menilai Jokowi sebagai micro manager in chief. "Dia langsung tembak kalau ada masalah dan presisi terhadap detil persoalan. Tapi Jokowi memiliki kekurangan dalam melihat persoalan secara makro," tuturnya. (bag)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER