NasDem Menduga Ada yang Incar Posisi Jaksa Agung

Christie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 08:40 WIB
Sekretaris Fraksi NasDem menuding ada yang tak suka dengan Prasetyo sehingga mendorong Jokowi mencopotnya dari jabatan Jaksa Agung yang strategis.
Jaksa Agung M Prasetyo. (CNN Indonesia/Damar Sinuko)
Jakarta, CNN Indonesia -- Partai NasDem menduga posisi Jaksa Agung yang kini diisi oleh M Prasetyo diincar oleh pihak lain. Menurut Sekretaris Fraksi Partai NasDem Syarif Abdullah Alkadrie, ada pihak yang mendesak pencopotan Prasetyo dari kursi Jaksa Agung. Sebelum dilantik menjadi Jaksa Agung, Prasetyo yang dulu berkarier di Kejaksaan, bergabung dengan NasDem.

Syarif menilai Jaksa Agung merupakan posisi yang strategis, terutama dalam perannya memegang komando supremasi hukum. Oleh sebab itu Syarif tak heran apabila banyak partai yang mengincar jabatan tersebut. Apalagi semua partai pasti punya kepentingan politik masing-masing yang mesti ditopang dengan posisi kunci di pemerintahan.

Bahkan, kata anggota Komisi V DPR itu, kelompok nonpartai pun banyak yang berkepentingan terhadap jabatan Jaksa Agung. Namun ia tidak mengungkapkan pihak mana saja yang ia duga berkepentingan dan mengincar posisi Jaksa Agung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak-pihak dengan kepentingan tertentu tidak suka terhadap Jaksa Agung, sehingga ingin mendorong Presiden Jokowi mencopot Pak Prasetyo,” ucap Syarif.
Pihak berkepentingan itulah, menurut Syarif, yang menggulirkan isu keterlibatan Prasetyo dalam kasus dugaan suap yang menyeret bekas Sekretaris Jenderal Partai NasDem Patrice Rio Capella dan bekas Ketua Mahkamah Partai NasDem OC Kaligis. Keduanya kini menjadi tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi dalam kasus suap yang melibatkan Gubernur nonaktif Sumatera Utara Gatot Pujo Nugroho.

Tudingan keterkaitan Prasetyo dalam kasus Patrice, kata Syarif, sekadar opini yang dilontarkan untuk memanaskan suasana menjelang perombakan kabinet menteri jilid II. Syarif mengklaim tidak ada keterkaitan Prasetyo dengan isu korupsi.

“Itu tidak ada hubungannya dengan NasDem. Itu akal-akalan saja. Sejak Jaksa Agung Prasetyo dilantik, ia mengangkat kasus Bupati Sumba Barat yang merupakan orang NasDem. Kemudian, kasus Ketua Dewan Pertimbangan Sulawesi Tengah yang juga orang NasDem,” ujar Syarif. Itu menurutnya membuktikan Prasetyo tak melindungi kader NasDem dalam proses penegakan hukum.

Namun Syarif mengatakan tak khawatir jika Presiden Jokowi pada akhirnya memang mengganti Jaksa Agung. Sejak awal pembentuan koalisi pemerintah, kata Syarif, NasDem berkomitmen memberikan dukungan tanpa syarat kepada Jokowi.

"Hak itu ada di Presiden. NasDem tidak khawatir," kata Syarif.
Isu rencana penggantian Jaksa Agung menguat sejak Patrice Rio Capella menjadi tersangka. Ia diduga menerima suap dalam perkara dana bantuan sosial yang menjerat Gubernur Gatot Pujo.

Kuasa Hukum Patrice, Maqdir Ismail, mengakui kliennya menerima uang dari Fransisca Insani Rahesti, anak buah OC Kaligis. Fransisca menyerahkan duit kepada Rio Capella di Resto 48 Dimsum Place di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat, yang berlokasi dekat dengan Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai NasDem.

Penyidik KPK menduga sumber uang suap itu berasal dari Gatot. Diduga ada keinginan Gatot untuk mengamankan kasus di Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dan Kejaksaan Agung yang dipimpin eks kader NasDem, M Prasetyo. (obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER