BNPB Sebut Hanya Singapura yang Masih Bantu Padamkan Api

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 23 Okt 2015 12:38 WIB
Bantuan Australia telah kembali ke negaranya karena di sana juga terjadi kebakaran lahan. Pesawat Malaysia juga sudah kembali. RI kini berharap bantuan Kanada.
Helikopter Chinook milik Singapura membantu pemadaman kebakaran hutan di Indonesia. (ANTARA/Nova Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Willem Rampangilei mengatakan pesawat bantuan dari Malaysia dan Australia untuk memadamkan kebakaran hutan, sudah ditarik dari Indonesia. Bantuan Malaysia dan Australia itu hanya untuk sekitar lima sampai enam hari.

“Pesawat milik Australia harus kembali ke negaranya karena di sana juga terjadi kebakaran, sementara pesawat Malaysia juga telah kembali setelah berada di Indonesia enam hari,” kata Willem.
"Jadi praktis pesawat yang sekarang masih ada di Indonesia adalah milik Singapura,” ujar Willem.
Selain pesawat-pesawat Singapura tersebut, ada sekitar 19 pesawat yang statusnya ialah pinjaman dari negara-negara lain, mulai dari Rusia, Australia, hingga Amerika Serikat. Tipe-tipe pesawat itu adalah Sikorsky, Kamov, dan Mi-17.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berencana untuk meminjam 15 pesawat lain untuk membantu pemadaman kebakaran di Sumatra dan Kalimantan.
Lima pesawat direncanakan tiba akhir pekan ini sedangkan sisanya paling cepat tiba dua pekan mendatang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lima Air Tractor akan datang Minggu atau Senin depan, sedangkan sepuluh lagi akan tiba dalam dua minggu," kata Luhut.

Bantuan Kanada

Tak hanya berharap bantuan pesawat, Indonesia pun sedang mengusahakan mencari bantuan dalam bentuk lain. Setelah Jepang yang memberikan bantuan dalam bentuk bahan kimia, kali ini giliran Kanada yang dikabarkan akan membantu.
Bantuan dari Kanada, kata Luhut, akan sangat membantu karena negara yang terletak di utara Amerika Serikat itu pernah menghadapi kebakaran lahan gambut.

"Mereka berpengalaman dalam menghadapi kebakaran lahan gambut, maka kami akan minta bantuan mereka," kata Luhut.

Menurut Willem, bentuk bantuan yang akan diberikan Kanada adalah mengirimkan pakar-pakar mereka untuk menjadi konsultan bagi Indonesia. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER