Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia Mirah Sumirat mengungkapkan bahwa Serikat Karyawan Jalan Tol Lingkar Jakarta (SKJLJ) sangat kecewa terhadap pihak PT Jasa Marga.
Pasalnya, PT Jasa Marga hanya memberikan kewenangan perundingan yang sebelumnya telah disepakati kepada manajemen PT JLJ. Oleh karena itu, Mirah menegaskan pihaknya siap melakukan aksi mogok nasional.
Sebelumnya, telah disepakati bahwa akan ada pertemuan rutin antara SKJLJ dengan Direktur Utama PT Jasa Marga. Kesepakatan itu dilakukan di hadapan Kapolda Metro Jaya dan pejabat Kementerian Ketenagakerjaan.
Dalam pertemuan itu telah diputuskan akan ada perundingan lanjutan selama satu bulan antara SKJLJ dengan PT Jasa Marga, dengan tetap di diawasi oleh Kemenaker dan Kapolda Metro Jaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun kenyataannya perundingan tersebut di lakukan antara SKJLJ dengan manajemen PT JLJ. Hal ini tentunya membuat kami kecewa," ujar Mirah sesuai dengan siaran pers yang diterima CNN Indonesia.
Mirah menilai pertemuan yang hanya diwakilkan manajemen Jasa Marga tersebut menunjukkan ketidakseriusan Jasa Marga dalam melakukan perundingan dengan pihaknya.
"Saya tegaskan, jika tidak juga serius, maka rencana mogok kerja karyawan jalan tol akan dilaksanakan dalam waktu dekat," katanya.
Sebelumnya, serikat buruh tersebut berencana melakukan unjuk rasa di jalan tol pada 28 hingga 30 Oktober. Namun rencana itu dibatalkan karena adan kesepakatan untuk berunding antara serikat pekerja dan PT Jasa Marga.
Adapun, Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia dan Serikat Karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (SK JLJ) juga telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bursa Efek Indonesia terkait janji PT Jasa Marga (Persero) untuk melakukan pengangkatan menjadi pegawai tetap terhadap 3000 pegawainya.
(sur)