Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan pihaknya bersama dengan kelompok buruh lainnya yang tergabung dalam Serikat Karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (SK JLJ) tidak akan menjalankan aksi demo Rabu besok.
Adanya kesepakatan antara PT Jasa Marga (Persero) dengan serikat buruh untuk mengedepankan perundingan memang menjadi alasan utama serikat buruh menunda rencana unjuk rasa. Kendati demikian, Said mengatakan tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengadakan unjuk rasa besar pada bulan depan bila perundingan itu tidak membuahkan hasil.
"Kalau tidak juga menemukan titik temu maka kami akan benar-benar melakukan aksi mogok kerja pada bulan depan. Ada tiga ribu pekerja kontrak yang sudah bekerja puluhan tahun tetapi tidak juga diangkat sebagai pekerja tetap," kata Said kepada CNN Indonesia, Selasa (27/10).
Perundingan yang rencananya diselenggarakan rutin selama sebulan ini, kata Said, akan diikuti pula oleh perwakilan komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan diawasi oleh Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Kemarin, juga telah diselenggarakan pertemuan antara serikat buruh dengan Direktur PT Jasa Marga (Persero) Adityawarma.
Said mengatakan pertemuan itu merupakan yang pertama setelah pihaknya mencoba bertemu dengan Adityawarma selama tiga bulan terakhir. Karena pihak Jasa Marga sepakat untuk berunding, kata Said, pihaknya setuju untuk menunda aksi demo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin dia (Adityawarma) juga berjanji tidak akan memecat para buruh. Niat baik dia harus kami respons secara baik pula," katanya.
Sebelumnya, serikat buruh tersebut berencana melakukan unjuk rasa di jalan tol pada 28 hingga 30 Oktober mendatang.
Asosiasi Serikat Pekerja (Aspek) Indonesia dan Serikat Karyawan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (SK JLJ) juga telah melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung Bursa Efek Indonesia terkait janji PT Jasa Marga (Persero) untuk melakukan pengangkatan menjadi pegawai tetap terhadap 3000 pegawainya.
(utd)