Jakarta, CNN Indonesia -- Pengelola Bandara Internasional Lombok memutuskan untuk memperpanjang penutupan bandara itu dengan estimasi hingga Minggu pagi, 8 November 2015, karena aktivitas erupsi Gunung Barujari di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Penutupan ini sesuai dengan Notam yang diterbitkan untuk Bandara Internasional Lombok dan Bandara Selaparang Lombok.
"Sesuai Notam nomor B2715/15 dan C3514/15, Bandara Internasional Lombok (Lombok Praya) dan Bandara Selaparang Lombok penutupannya diperpanjang sampai dengan Minggu (08/11) pukul 07.45 WIB (estimasi) karena masih terdampak aktivitas Gunung Rinjani (debu vulkanik)," ujar Kapuskom Kementerian Perhubungan J.A. Barat dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bandara Internasional Lombok telah ditutup sejak Notam diterbitkan pada Rabu, 4 November 2015, dan terus diperpanjang karena gangguan debu vulkanik dari aktivitas Gunung Barujari, anak dari Gunung Rinjani.
Akibatnya, sejumlah penerbangan dari dan menuju Lombok lumpuh.
Sebaran debu vulkanik dari erupsi Gunung Barujari terpantau satelit Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mencapai di udara Banyuwangi dan Jember.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Nusa Tenggara Barat, telah membagikan 11.500 masker ke sejumlah desa yang terkena dampak abu debu vulkanik.
(adt)