Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polisi Daerah Metro Jaya Irjen Tito Karnavian menyatakan ledakan di Gedung Multi Piranti Graha kecil kemungkinan dilakukan teroris. Alasannya, ia menyebut ini lokasi ledakan merupakan gedung milik pribadi. Gedung ini ditutup sampai proses penyelidikan selesai.
“Kalau pengalaman kita selama ini kelompok teroris tidak menyasar gedung pribadi seperti ini. Tidak pernah. Kecil kemungkinan ke tindak terorisme. Ini merngarah ke persoalan pribadi,” kata Tito kepada CNN Indonesia, Senin (16/11).
Tito menyatakan mendapat informasi ledakan pada pukul 3.30 pagi tadi. Ia memperkirakan ledakan diakibatkan oleh pelemparan granat dari arah jalan ke lobi gedung. Ledakan ini katanya memecahkan kaca dan lobi gedung. (Ikuti terus Fokus:
Menyelisik Ledakan di Duren Sawit)
Gedung Piranti Graha katanya dijaga oleh dua satpam. Satu orang berjaga di pos satpam dan satu lainnya di selasar. “Sehingga pecahan kaca dari pintu lobi mengenai dada dari satpam. Seorang satpam luka bukan karena granat tapi pecahan kaca dan kena dadanya sehingga dibawa ke rumah sakit,” kata
Identitas korban bernama Mulana dan saat ini sedang menjalani perawatan intensif di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Islam Pondok Kopi, Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Satpam kata Tito tidak melihat adanya pergerakan orang yang memasuki wilayah dalam gedung. Ia enggan memberitahu ihwal tayangan dari kamera CCTV di sekitar lokasi. “Bisa naik motor, bisa naik mobil,” katanya.
Tito mengaku sudah bertemu pemilik gedung. Sang pemilik katanya sudah membeber apa permasalahan yang ada. Di gedung ini terdapat 12 kantor. Ia menyatakan akan mempelajari hal ini.
(bag)