Panglima TNI: Prajurit Jangan Terprovokasi Insiden Muara Enim

Bagus Wijanarko | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 12:17 WIB
Gatot membenarkan anggotanya dan rekan setim sebanyak delapan orang di bawah pimpinan Kapten Edi sedang melakukan tugas satuan.
Ilustrasi bentrok TNI polri. (CNNIndonesia GettyImages/Fajrian)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pangilma TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta seluruh prajurit TNI akan tidak terprovokasi menyusul insiden baku tembak antara anak buahnya dengan anggota Polri di Muara Enim pada Sabtu (14/11) kemarin. Ia telah berkoordinasi dengan pihak terkait agar masalah ini tidak berlanjut.

“Dalam peristiwa ini saya telah memerintahkan kepada seluruh prajurit TNI agar jangan terpengaruh isu yang berkembag sehingga terprovokasi dan melakukan hal-hal yang dapat memperkeruh suasana,” kata Gatot dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Ahad (15/11).

Gatot meminta agar jajaran prajuritnya agar memegang teguh dan mematuhi instruksi komandan satuan masing-masing. Ia meminta agar anak buahnya memelihara dan meningkatkan kerja sama yang terjadi dengan baik dengan anggota Polri. “Serahkan penyelesaian persoalan ini kepada Panglima TNI dan Kapolri. Yakinlah bahwa pimpinan kalian akan menyelesaikan secara profesional, adil, dan menjunjung tinggi hukum,” kata dia.
Bersama Kasad, Wakasal dan Aspers Kasau, panglima membenarkan bahwa pada tanggal 13 November telah terjadi penembakan terhadap prajurit TNI. Anggota yang ditembak itu mempunyai identitas dari kesatuan Detasemen INtelijen Kodam III/Siliwangi. Ia mengalami penembakan yang dilakukan anggota Buser Polres Muara Enim di wilayah Lubuk Linggau yang mengakibatkan dua anggota prajurit TNI mengalami luka-luka yaitu Kapten Chb Edi, terkena tembak di bagian perut kanan dan Serda Denden terkena tembak di bagian paha.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gatot membenarkan anggotanya bersama rekan setim sebanyak delapan orang di bawah pimpinan Kapten Edi sedang melakukan tugas satuan. Mereka dilengkapi surat perintah dalam rangka melakukan pengejaran terhadap pelaku pencurian mobil milik Puskopad Kodam III/Siliwangi yang dicuri dan dijual kepada kompkotan penadah mobil curian di wilayah Lampung.
Satuan Den Intel Kodam III/Siliwangi kata Gatot telah membuat laporan ihwal ilangnya kendaraan ke Porestabes Bandung. Pihaknya juga membantu pencarian dan melakukan penangkapan terhadap pelaku pencurian mobil yang dilakukan Yudas. Sang tersangka mempunyai alamat di Jl. Otista, Kecamatan Leles, Kabupaten Garut. “Kami juga melakukan koordinasi awal dengan unit Intel Kodim Lubuk LInggau untuk melakukan penjajakan terhadap lokasi keberadaan mobil curian,” kata Gatot.

Gatot menyatakan anggotanya tidak melakukan perlawanan sama sekali saat disergap dan dilucuti senjatanya. Alasannya, karena anggota sedang fokus melaksanakan tugas. “Dan tidak memiliki latar belakang masalah dengan pihak kepolisian. Sehingga semua yang diperintahkan oleh anggota Buser Polres dipatuhi dan diikuti (tiarap, angkat tangan, dan dilucuti senjata sekalipun,” kata Gatot.

Adapun pada peristiwa lanjutan tempat kejadian perkara berlokasi di RS Umum Daerah Siti Aisiah. Sekitar pukul 00.00 WIB, anggota Den Intel Kodam III/Siliwangi tiba di RSUD Siti Aisiah untuk melihat 2 korban aksi penembakan. Namun saat itu telah ada 2 anggota Polres Muara Enim. Tiba-tiba 2 anggota Polres tersebut mengeluarkan senjata organiknya.

Begitu melihat anggota Polres mengeluarkan senjata, anggota Den Intel segera melakukan tindakan pengamanan. Tetapi anggota Polres tersebut melakukan perlawanan sehingga senjata api tersebut meletus kearah bawah sehingga rekoset dan mengenai kaki salah seorang anggota Polres.
(bag)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER