Demak, CNN Indonesia -- Setelah berjalan kaki selama 12 jam, ratusan warga Pati tiba di Demak, Jawa Tengah. Mereka rela berjalan sejauh 85 kilometer untuk menolak pendirian pabrik semen.
Berjalan selama 12 jam membuat kaki warga lecet karena alas kaki yang mereka gunakan tak sesuai dengan kebutuhan.
"Banyak warga yang kakinya lecet, beberapa ada yang melepuh karena alas kakinya tak sesuai", kata Alexandra Herlina, dokter yang mendampingi warga selama perjalanan.
Aksi jalan kaki atau long march menolak pendirian pabrik semen PT Sahabat Mulia Sakti, anak perusahaan PT Indocement. Warga yang tergabung dalam Jaringan Masyarakat Peduli Pegunungan Kendeng (JM-PPK) ini berjalan kaki sejak hari Minggu lalu jam 23.30 WIB dari Omah Sonokeling, Pati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah dari Demak, warga akan melanjutkan perjalanannya ke Semarang. Mereka memberi nama aksi mereka "Kendeng Menjemput Keadilan".
Di Semarang mereka akan menuju PTUN Semarang untuk mengawal sidang gugatan menolak pabrik semen dengan agenda putusan besok, Selasa (17/11).
Koordinator JM-PPK Joko Prianto mengatakan, luka yang diderita warga tak akan menyurutkan langkah mereka. "Luka ini tak membuat kami patah semangat. Kami tetap menolak pabrik semen," kata Joko.
Oleh warga, penolakan pabrik semen ini dilakukan karena dampak kerusakan lingkungan dan alam yang selama ini menjadi mata pencaharian dan kehidupan mereka.
Namun keinginan warga tak didukung oleh pemerintah daerah setempat. Pemkab Pati malah meloloskan ijin AMDAL pabrik semen tersebut.
(sur)