Jakarta, CNN Indonesia -- Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya berencana membongkar makam Falya Raafani Blegur (1,2 tahun) untuk kepentingan penyelidikan kasus dugaan malpraktik yang dilakukan oleh Rumah Sakit Awal Bros, Bekasi.
"Perlu sekali penyidik memeriksa secara ilmiah apa penyebab kematian itu," ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Mohammad Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (24/11).
Iqbal mengatakan selain melakukan pembongkaran makam, penyidik dalam waktu dekat juga akan memeriksa saksi dari RS Awal Bros dan saksi dari Dinas Kesehatan Kota Bekasi terkait dugaan tersebut.
Lebih lanjut, Iqbal juga menjelaskan kembali ihwal penggeledahan yag dilakukan oleh penyidik Ditreskrimsus di RS Awal Bros, Senin (23/11) malam. Ia mengatakan, penggeledahan dilakukan dalam rangka tahapan penyelidikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sudah ada beberapa dokumen yang disita dalam penggeledahan tersebut yang diduga berkaitan dengan perbuatan malpraktik," ujar Iqbal.
Sementara itu, Direktur Reskrimsus Komisaris Besar Mujiyono menyampaikan penyidik masih melakukan pemeriksaan terhadap orang tua Falya. Selain itu, penyidik juga masih mengumpulkan berbagai bukti terkait dugaan malpraktik di RS Awal Bros.
"Kemarin sudah dilakukan penggeledahan dan didapatkan beberapa barang bukti," ujar Mujiyono.
Namun, Mujiyono enggan menjelaskan secara detail hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Kepolisian. Namun ia menegaskan penyelidikan yang dilakukan terhadap para saksi sampai saat ini berjalan lancar.
Mujiyono juga menambahkan, rencana pembongkaran makam Falya masih menunggu kesiapan tim Laboratorium Forensik Markas Besar Polri.
"Kita sudah rencanakan, kita tunggu kesiapan labfor. Begitu siap kita langsung lakukan," ujar Mujiyono.
Sebelumnya, Falya dinyatakan meninggal usai menjalani perawatan di RS Awal Bros, awal November tahun lalu. RS Awal Bros sebelumnya menyatakan Falya hanya mengalami dehidrasi ringan. Namun kondisinya makin buruk setelah diberi suntikan antibiotik hingga akhirnya meninggal dunia.
Sementara itu, RS Awal Bros Bekasi masih belum mau memberikan respons baik via telepon atau pesan singkat hingga berita ini diturunkan.
(bag/bag)