Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat teroris Noorhuda Ismail menyatakan pergerakan kelompok ISIS di Indonesia harus benar-benar diwaspadai. Alasannya, beberapa anak muda Indonesia mulai terpengaruh dengan kampanye kelompok teror tersebut melalui dunia maya.
ISIS menggunakan sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram dan YouTube untuk mencoba merekrut anggota baru. Di Indonesia sendiri, kelompok yang dipimpin Abu Bakar Al-Baghdadi tersebut menyasar anak muda yang kerap berinteraksi dengan internet.
"ISIS memanfaatkan sosial media untuk menyasar anak muda Indonesia. Mereka yang kerap online dengan mudah bisa terdoktrinasi", ungkap Noorhuda Ismail kepada Damar Sinuko dari CNN Indonesia, Kamis (26/11).
Noorhuda menegaskan jika analisanya muncul setelah dirinya secara tak sengaja bertemu seorang remaja asal Aceh yang mendapat beasiswa pendidikan di Turki. Dalam pertemuan tersebut, remaja itu mengatakan jika dirinya ingin seperti sahabatnya yang kini berjihad di Suriah bersama ISIS.
Keinginan remaja tadi muncul karena sahabatnya memamerkan beberapa foto selfie saat mengangkat senapan AK-47 dan kegiatannya. Remaja itupun dibujuk sahabatnya untuk cepat bergabung bersama di ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Interaksi lewat online bisa rawan, khususnya anak-anak muda yang demam gadget. Fenomena ini yang ditangkap ISIS untuk merekrut anggota", tambah Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian ini.
Menangkap realita tersebut, Noorhuda yang sedang melanjutkan pendidikan S3 di Monash University, Melbourne, Australia ini kemudian membuat film yang diberi judul Jihad Selfie dan rencananya akan rampung pada akhir tahun nanti.
(bag)