Golkar Ical: Perkara Setya Tidak Pengaruhi Kemenangan Pilkada

Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Jenderal Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham mengklaim dugaan pelanggaran etika Ketua DPR Setya Novanto tidak mempengaruhi perolehan suara partai di Pilkada 2015. Setya Novanto merupakan wakil ketua umum Golkar kubu Aburizal Bakrie ini. 

Hal itu disampaikannya berdasarkan hasil perhitungan cepat beberapa waktu yang lalu. Secara nasional, ujar Idrus, Partai Golkar menang di 52 persen daerah, baik sebagai pendukung atau pengusung pasangan calon kepala daerah. Karenanya, dia meyakini Partai Golkar saat ini masih solid dan kuat.

"Bukan tidak ada pengaruh, ada pengaruhnya. Tetapi Partai Golkar ini kekuatannya hanya pada sistem kepemimpinan yang kuat dan kader militan," ujar Idrus Marham di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (11/12).

Lihat juga: Suara Golkar di Pilkada Terpengaruh Kasus Setya

Sejumlah perkara menimpa Setya Novanto selama lebih dari setahun menjadi Ketua DPR RI. Awal September lalu, Setya bersama pimpinan DPR lainnya, Fadli Zon, bertemu bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Lihat juga: Hitung Cepat LSI, Banyak Petahana Kembali Berkuasa

Keduanya diperkarakan di Mahkamah Kehormatan Dewan karena diduga terlibat di kampanye Trump. MKD memutuskan perkara tersebut merupakan pelanggaran etika ringan, sehingga hanya Setya dan Fadli diberikan peringatan.

Setelah itu, Setya kembali menarik perhatian publik karena diduga mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di proses perpanjangan kontrak karya PT Freeport Indonesia. Setya kembali menjadi teradu di Mahkamah Kehormatan Dewan.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman melaporkan perkara ini ke MKD, dengan barang bukti rekaman dan transkripsi pembicaraan Setya Novanto bersama Pengusaha minya Riza Chalid dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin. ‎ (bag)