Banjarmasin, CNN Indonesia -- Sejumlah kepolisian daerah di Indonesia bersiaga menghadapi ancaman terorisme di Hari Raya Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banjarmasin, mengerahkan personel bersenjata lengkap untuk menjaga dan mengamankan 22 gereja di kota setempat.
"Penjagaan terhadap tempat ibadah umat kristiani untuk mengantisipasi perbuatan yang tidak diinginkan," ucap Kapolresta Banjarmasin Komisaris Besar Wahyono di Banjarmasin hari ini, Senin (21/12), seperti dilansir Antara.
Wahyono mengatakan sedang menyusun teknik penjagaan terhadap 22 gereja di wilayah Banjarmasin. “Saat ini banyak momen yang berdekatan dengan hari Natal contohnya Maulid Nabi Muhammad SAW bertepatan dengan 24 Desember 2015," tuturnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mengatasi ancaman terorisme, pelaksanaan operasi Lilin Intan 2015 dilakukan dengan dua sasaran kegiatan yaitu ibadah Natal 2015 dan tahun baru 2016.
“Masih dikoordinasikan dengan FKUB, MUI dan Kemenag. Jumlah gereja ada 22 yang tentunya akan dijaga, dan kami juga akan melibatkan pemuda muslim dan pemuda kristiani dalam penjagaan,” katanya.
Hal sama juga dilakukan Kepolisian Daerah (Polda) Jambi yang menyiagakan 1.473 personel untuk mengikuti Operasi Lilin 2015. Kepala Subbagian Penerangan Masyarakat Komisaris Wirmanto di Jambi hari ini mengatakan, operasi Lilin digelar mulai 24 Desember 2015 hingga 2 Januari 2015.
Operasi yang digelar di seluruh Polres melibatkan sebanyak 1.366 personel TNI dan berbagai intasi terkait seperti Dinas perhubungan dan Pramuka, Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran, dan Dinas Kesehatan.
Objek vital yang akan diamankan di bawah pengawasan kepolisian yaitu sebanyak 291 gereja. Polisi juga membentuk 42 pos yang terdiri dari 27 pos pengamanan dan 15 pos pelayanan masyarakat di seluruh wilayah Polda Jambi.
Terjunkan Tim GeganaPolda Nusa Tenggara Timur (NTT) akan menerjunkan Tim Gegana untuk menyisir sejumlah daerah pada malam Natal untuk mengantisipasi bom.
"Untuk pengamanan saat perayaan Malam Natal kami turunkan pasukan penjinak bom atau gegana untuk menyisir gereja-gereja di Kota Kupang," kata Kabid Humas Polda NTT Ajun Komisaris Besar Jules Abraham Abas di Kupang hari ini.
Jules mengatakan, sebelum pelaksanaan perayaan malam Natal, pihak kepolisian akan masuk ke gereja dan sekitar wilayah gereja untuk mengecek kemungkinan ada barang yang mencurigakan.
Sterilisasi juga akan dilakukan saat umat memasuki gereja, termasuk memeriksa barang-barang yang dibawa jemaat gereja. “Untuk mengantisipasi. Memang tidak ada selama ini dan keamanan di wilayah kita amana-aman saja. Tetapi melihat munculnya teroris di beberapa daerah beberapa hari ini maka kami juga akan mengantisipasi," ujar Jules.
Mantan Kapolres Manggarai Barat ini mengatakan, masyarakat harus memahami kondisi dan situasi yang sedang terjadi. Mulai dari munculnya kelompok bersenjata ISIS sampai teroris yang ada di NTT.
"Kalau bisa masyarakat bisa mengerti jika kami lakukan pemeriksaan. Karena hal ini juga demi keamanan bersama," tuturnya.
Polda NTT menurunkan 2.500 personel di sejumlah titik di gereja, pusat perbelanjaan serta pusat keramaian menjelang Natal dan tahun baru. Jumlah tersebut terdiri dari 2.000 personel setiap Polres serta 400-500 personel dari Polda NTT.
(rdk)