Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan institusinya mengutamakan antisipasi ancaman teror yang dapat terjadi saat hari raya natal.
"Potensi ancaman teror selalu kami tenpatkan di urutan pertama, karena itu ancaman yang bisa setiap saat terjadi," kata Badrodin di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (17/12).
Dia mengatakan aparat keamanan dan masyarakat tidak boleh lengah dalam menghadapi ancaman teror. Kelengahan bisa berujung pada terjadinya aksi terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polri juga sudah memberlakukan siaga 1 sejak 7 Desember lalu hingga operasi lilin berakhir pada pergantian tahun nanti.
Selain itu, ada 12 daerah yang pengamanannya diprioritaskan dalam operasi ini. Di antaranya adalah Sumatra Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
"Karena berdasarkan kegiatan-kegiatan pada saat natal, pergantian tahun baru, aktivitas masyarakat, dan juga tingkat kerawanannya sehingga kami tetapkan jadi prioritas pertama," kata Badrodin.
Selain potensi ancaman teror, Badrodin juga mengatakan pihaknya sudah mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban seperti balap liar dan pesta miras. Gangguan itu, kata dia, biasa terjadi pada pergantian tahun.
"Kami harus siapkan pengamanan, kami selalu antisipasi," kata Badrodin.
Secara keseluruhan, kata dia, Polri sudah menyiapkan sekitar 80 ribu personel pengamanan. TNI pun sudah menyiapkan sekitar 70 ribu personel untuk membantu mengamankan.
(rdk)