Puluhan Pelampung Ditemukan di Area Pencarian KM Marina
Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 23 Des 2015 13:29 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Tim pencari korban tenggelamnya Kapal Motor Marina Baru 2B menemukan puluhan jaket pelampung. Jaket pelampung tersebut diduga milik KM Marina yang tenggelam diterjang ombak tinggi di Teluk Bone, Sabtu lalu.
Menurut Kepala Badan SAR Nasional Frans Henry Bambang Soelistyo, temuan puluhan pelampung tanpa korban ini membuat ada dugaan para penumpang tak mengenakan pelampung dengan benar.
"Kami menemukan beberapa pelampung yang tidak ada korbannya. Cukup banyak, tapi tak sampai ratusan," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).
Dugaan sementara, kapal tenggelam karena ombak tingggi. Penumpang yang selamat menuturkan, sebelum tenggelam, ombak di Perairan Bone mencapai 6 meter.
Tinggi ombak bahkan lebih tinggi dibandingkan tinggi KM Marina Baru. "Bayangkan bagaimana paniknya penumpang," ujarnya.
Kepanikan penumpang menghadapi ombak besar, menurut Soelistyo mempengaruhi kesiapan mereka dalam menggunakan pelampung.
"Menghadapi kondisi kepanikan seperti itu, meski pakai pelampung, saya enggak yakin mereka tahu persis bagaimana menggunakan pelampung," ujarnya.
Soelistyo mengatakan, pelampung bisa saja lepas dari tubuh korban saat menghadapi gelombang sebesar itu, jika pemakaiannya tidak sesuai aturan.
Ia menyesalkan sampai ada ombak besar menerjang kapal yang mengangkut penumpang itu. Seharusnya pencegahan bisa dilakukan dengan berdasarkan ramalan cuaca.
"Kalau ramalan cuaca itu buruk bisa memutuskan tidak berangkat mestinya," kata Soelistyo.
Saat ini masih ada 69 penumpang yang belum ditemukan. Basarnas dibantu oleh berapa unsur lain seperti Polri dan TNI terus mencari mereka masih hilang ini.
Kapal Motor Marina mengalami kecelakaan karena cuaca buruk pada Sabtu (19/12) pukul 15.50 WITA. Kapal tersebut membawa penumpang sebanyak 116 orang. Jumlah korban yang berhasil dievakuasi 47 orang. Sebanyak 40 orang selamat, termasuk 4 orang ABK, dan 7 orang lainnya meninggal. (sur)
Menurut Kepala Badan SAR Nasional Frans Henry Bambang Soelistyo, temuan puluhan pelampung tanpa korban ini membuat ada dugaan para penumpang tak mengenakan pelampung dengan benar.
"Kami menemukan beberapa pelampung yang tidak ada korbannya. Cukup banyak, tapi tak sampai ratusan," kata Soelistyo di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (23/12).
Dugaan sementara, kapal tenggelam karena ombak tingggi. Penumpang yang selamat menuturkan, sebelum tenggelam, ombak di Perairan Bone mencapai 6 meter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepanikan penumpang menghadapi ombak besar, menurut Soelistyo mempengaruhi kesiapan mereka dalam menggunakan pelampung.
"Menghadapi kondisi kepanikan seperti itu, meski pakai pelampung, saya enggak yakin mereka tahu persis bagaimana menggunakan pelampung," ujarnya.
Ia menyesalkan sampai ada ombak besar menerjang kapal yang mengangkut penumpang itu. Seharusnya pencegahan bisa dilakukan dengan berdasarkan ramalan cuaca.
"Kalau ramalan cuaca itu buruk bisa memutuskan tidak berangkat mestinya," kata Soelistyo.
Saat ini masih ada 69 penumpang yang belum ditemukan. Basarnas dibantu oleh berapa unsur lain seperti Polri dan TNI terus mencari mereka masih hilang ini.
Kapal Motor Marina mengalami kecelakaan karena cuaca buruk pada Sabtu (19/12) pukul 15.50 WITA. Kapal tersebut membawa penumpang sebanyak 116 orang. Jumlah korban yang berhasil dievakuasi 47 orang. Sebanyak 40 orang selamat, termasuk 4 orang ABK, dan 7 orang lainnya meninggal. (sur)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK