Uskup Katedral Singgung Pelesetan Sila Pertama Pancasila

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 25 Des 2015 15:53 WIB
Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo menyebut ada dua hal yang memiliki daya rusak yang dahsyat, salah satunya adalah pemujaan uang.
Sejumlah umat Kristiani mengikuti misa malam Natal di GPIB Immanuel Jakarta, Kamis 24 Desember 2015. Gereja dan sekitarnya mendapat penjagaan ketat oleh pihak kepolisian selama 24 jam penuh.(CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Uskup Agung Jakarta Ignatius Suharyo sedikit menyinggung mengenai masalah keuangan yang tengah melanda Indonesia. Menurut Suharyo, uang benar-benar telah mengubah cara pandang dan pola hidup masyarakat Indonesia yang memiliki dasar negara Pancasila.

Suharyo pun tak segan untuk menggunakan kata "puja" untuk menggambarkan pentingnya uang bagi masyarakat.

"Ada dua hal yang memiliki daya rusak yang dahsyat, salah satunya adalah pemujaan uang," kata Suharyo saat menggelar jumpa pers di Gereja Katolik Katedral, Jakarta, Jumat (25/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Suharyo pemujaan terhadap uang yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia tak hanya mengubah hidup mereka tapi juga "mengubah" makna dari Pancasila yang merupakan dasar negara. Menurutnya, sila pertama dari Pancasila telah dipelesetkan gara-gara uang.

"Sila pertama Pancasila telah diubah dari Ketuhanan yang Maha Esa menjadi Keuangan yang Maha Kuasa," ujarnya.

Suharyo lantas mengingatkan tindakannya mengutip pelesetan tersebut semata dilakukan untuk mengingatkan masyarakat bahwa pola pikir yang mengagungkan uang sebagai pola pikir yang salah.

Bahwa kebahagiaan tergantung pada uang, lanjut Suharyo, adalah suatu yang salah dan tidak dibenarkan dalam agama. Oleh sebab itu dia pun meminta pada umat Nasrani, khususnya Katolik, agar tidak terjerumus dalam pola pikir semacam itu.

"Uang tidak ada nilainya bila dibandingkan dengan martabat. Uang juga tak selamanya mampu membuat orang berkuasa atau tidak mati," kata Suharyo. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER