Pulau Komodo, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo mempelajari beberapa kekurangan fasilitas wisata Taman Wisata Nasional Komodo, Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur dengan langsung melakukan peninjauan ke salah satu destinasi wisata andalan Indonesia itu.
Sesampainya di lokasi, Presiden dan Ibu Negara Iriana Widodo beserta rombongan diberi pengarahan oleh Kepala Balai Taman Nasional Komodo Helmi.
Helmi menjelaskan tentang kondisi taman saat ini, deskripsi komodo, keadaan masyarakat sekitar, dan lain sebagainya. Ia pun membenarkan bahwa pengunjung taman melonjak setelah Taman Nasional Komodo masuk dalam New Seven Wonders. Menurutnya, keindahan alam, baik di darat maupun laut Pulau Komodo telah menjadi daya pikat dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengunjung masih didominasi wisatawan Nusantara. Menurut saya perlu diberdayakan pemandunya, karena wisatawan yang datang biasanya di kepalanya sudah memiliki muatan (pengetahuan) banyak," ujar Helmi kepada Jokowi, Ahad (27/12).
Saat Jokowi bertanya kekurangan apa saja yang perlu diperbaiki untuk menunjang pariwisata yang ada, Helmi langsung menjawab, "kesulitan air, Pak."
Ia lantas menjelaskan, selama ini air yang mengaliri taman nasional ini didapat dari penyedotan air dari hutan-hutan sekitar dengan menggunakan pipa.
"Kami menyedot air dengan pipa dari hutan-hutan sebelah," katanya.
Sementara kendala lainnya, imbuh Helmi, adalah pengobatan secara cepat mengingat peningkatkan jumlah wisatawan berbanding lurus dengan resiko terjadinya kecelakaan.
"Kendalanya adalah pengobatan cepat, karena wisatawan semakin banyak," ujarnya.
Meski demikian, Helmi meyakinkan bahwa selama ini belum pernah ada turis yang digigit komodo. Kecelakaan hanya terjadi pada petugas lokal yang sehari-harinya bertugas menjaga taman nasional dan tinggal di kawasan itu.
"Komodo kalau menggigit, giginya tertinggal, seperti buaya. Ini yang harus kita korek keluar supaya tidak panas dingin berkelanjutan," katanya.
Untuk pengembangan kepariwisataan, Helmi berpendapat bahwa taman nasional yang dikelolanya masih perlu mendistribusikan atraksi dan mengembangkan area wilayah, karena di sekitar Taman Nasional Komodo ada beberapa atraksi yang bisa ditawarkan, seperti wisata bawah laut, pemandangan sekitar, wisata kapal pesiar (cruise).
"Itu ada pelabuhan cruise, namun belum optimal. Menurut saya, perlu diperpanjang," ujarnya sambil menunjuk letak pelabuhan kapal pesiar yang terlihat dari kejauhan.
Saat Jokowi meminta penjelasan lebih mengenai permintaan perpanjangan pelabuhan kapal pesiar, Helmi memaparkan, "Jadi memang untuk efisien waktu. Nah ini masih dalam kerangka manajemen. Kebanyakan wisatwan memakai kapal-kapal pinisi dan bermalam di tengah laut. Itu dikelola operator masyarakat.”
Jokowi dan Iriana mengunjungi Taman Nasional Komodo didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya. Nampak hadir pula kedua anak sang kepala negara, Kahiyang Ayu dan Kaesang Pangarep.
(pit)