Jakarta, CNN Indonesia -- Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12). Acara itu dihadiri Presiden Joko Widodo da sejumlah kalangan penting, termasuk para menteri Kabinet Kerja, tokoh agama, dan masyarakat.
Maulid Nabi sendiri jatuh pada Kamis (24/12) mendatang, sehari sebelum Hari Raya Natal.
Dalam peringatan di Istana Negara, Jokowi sempat berbicara soal isu terorisme yang belakangan merebak. Ia berkata, umat Islam di Indonesia harus ikut melindungi bangsa dan negara dari ancaman radikalisme dan terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah ceramah yang disampaikan KH Hazim Muzadi dan sambutan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Jokowi juga menyampaikan pandangannya soal Nabi Muhammad. Momen Maulid Nabi, menurutnya, adalah waktu yang tepat untuk mengingatkan akan teladan umat muslim.
Jokowi meminta umat Islam meniru keteladanan Rasul dalam bekerja, bertindak, bersikap jujur, santun, dan toleransi. Sang Presiden juga menekankan bahwa Rasul dan agama Islam tidak suka pada tindak-tindak kekerasan.
"Saya meyakini dengan meneladani Rasul, Indonesia akan menjadi bangsa yang beradab, makmur, dan sejahtera," kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan, tanggung jawab umat muslim di Indonesia tidaklah ringan. Menerapkan ajaran Rasul pun banyak halangan. Namun jika berhasil, dampaknya akan positif.
"Harus mampu menunjukkan sebagai umat terbaik yang senantiasa membangun solidaritas sosial, tidak gampang dilanda kebencian kedengkian, dan bukan memukul eksistensi kelompok lain," ujar Jokowi mengimbau seluruh umat muslim.
(antara)