Jakarta, CNN Indonesia -- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup jalur pendakian Gunung Semeru di Jawa Timur mulai 5 Januari untuk proses pemulihan ekosistem di kawasan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut.
“Senin besok merupakan hari terakhir bagi para pendaki yang naik ke Gunung Semeru. Mereka harus segera turun karena jalur pendakian akan ditutup,” kata Kepala TNBTS, Ayu Dewi Utari.
Penutupan jalur pendakian itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yakni untuk kepentingan pemulihan ekosistem atau jika kondisi membahayakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ekosistem di gunung dengan ketinggian 3.676 meter itu perlu dipulihkan karena sebelumnya kebakaran melanda lereng Semeru dan menghanguskan ratusan hektare lahan di wilayah itu.
Jalur pendakian ditutup juga karena prediksi curah hujan yang tinggi di bulan Januari dikhawatirkan membahayakan pendaki.
Setelah jalur pendakian Semeru ditutup, petugas TNBTS bersama para relawan dan pencinta alam akan membersihkan sampah di sepanjang jalur itu.
Menurut Ayu, cukup banyak sampah ditemui di sepanjang jalur pendakian karena peningkatan jumlah pendaki selama liburan sekolah yang berbarengan dengan libur Natal dan Tahun Baru.
Meski petugas TNBTS sudah mengimbau para pendaki untuk membawa turun sampah-sampah mereka, tetap saja ada pendaki yang bandel dan mengabaikan instruksi itu.
(antara)