Pasca Teror Thamrin, Luhut Jamin Indonesia Tidak Siaga I

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan memastikan tidak ada status siaga I yang diberlakukan dalam skala nasional pascaterjadinya ledakan di kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta, Kamis (14/1).

Luhut mengeluarkan pernyataan tersebut saat dirinya tiba di lokasi kejadian pada pukul 14.25 WIB tadi.

"Enggak (Siaga I). Presiden tidak perlu diungsikan," kata Luhut di Sarinah, Thamrin, Jakarta.

Lihat juga: Budi Gunawan: Keadaan Sudah Kami Kuasai

Pernyataan Luhut senada dengan Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso. Dalam kesempatan berbeda, Sutiyoso berkata bahwa masyarakat tidak perlu khawatir untuk bepergian pascaterjadinya ledakan di Ibu Kota pagi tadi.

"Lebih baik kita waspada semua. Tapi tetap saya yang perlu berpergian enggak masalah," ujar Sutiyoso.

Lihat juga: Pimpinan DPR Minta Aparat Buru Pelaku Bom Thamrin

Sebelumnya, Wakil Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan berkata bahwa lokasi ledakan di kawasan Sarinah saat ini telah steril. Budi pun meminta masyarakat untuk tidak termakan isu lain yang beredar mengenai ledakan di kawasan Ibu Kota.

"Dari hasil penyisiran di 2 lokasi sudah bisa kami kuasai. Intinya semua keadaan bisa kami kuasai, kami amankan dan semua sudah steril. Saya harap tidak ada yang perlu dikhawatirkan lagi. Kami mohon jangan banyak isu yang beredar," ujar Budi.

Sementara itu, pasca terjadinya ledakan di Sarinah, ratusan warga dan karyawan hingga saat ini masih memadati kawasan sekitar lokasi ledakan. Keramaian terpusat di Jalan Wahid Hasyim yang membentang hingga kawasan Pasar Tanah Abang.

Lihat juga: Pasca Ledakan Menpar Imbau Pemberitaan Positif

Kerumunan warga di sekitar lokasi ledakan dibatasi oleh garis polisi berwarna kuning yang sudah dipasang aparat kepolisian di belakang Gedung Badan Pengawas Pemilu.

Hingga berita ini diturunkan, polisi masih menutup dan mensterilisasi kawasan Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat. Jalan Thamrin hingga Bundaran Hotel Indonesia juga ditutup untuk dua arah. (utd)