Tangan Penuh Darah Pasca Ledakan di Thamrin

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 17:29 WIB
Saat ledakan di MH Thamrin terjadi, seorang pria berbaju kuning mendekat ke arah Wisma Mandiri, kedua telapak tangan pria tersebut berlumuran darah.
Petugas kepolisian berlari menuju ke arah gedung Jaya untuk melakukan menyisiran terhadap pelaku penyerangan yang dilakukan sejumlah teroris ke beberapa gedung dan pos polisi di Jakarta, Kamis, 14 Januari 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden ledakan terjadi di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari ini. Peristiwa tersebut menyebabkan setidaknya tujuh orang tewas dan sebagian lain mengalami luka ringan hingga luka berat.

Ledakan pertama terjadi di pos polisi yang terletak di perempatan Sarinah atau perpotongan Jl MH Thamrin dan Jl KH Wahid Hasyim. Bom tersebut meledak sekitar pukul 11.00 WIB dan menyebabkan satu petugas kepolisian yang berjaga di pospol mengalami luka berat.

Tak hanya satu, ledakan kedua kembali meletus dan saat itu lokasi ledakan adalah gerai Starbuck yang terletak di Gedung Cakrawala, tak jauh dari lokasi bom pertama. Jurnalis CNN Indonesia Aulia Bintang Pratama tiba ke lokasi sesaat setelah bom kedua meledak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu, kondisi jalanan MH Thamrin dari arah Monas sudah disterilkan alias tak boleh ada kendaraan yang melintas. Pun begitu dengan jalanan dari arah Bundaran Hotel Indonesia yang juga disterilkan.

Tak lama setelah bom kedua meledak, rentetan tembakan terdengar dari wilayah Sarinah, mulai dari Gedung Cakrawala hingga kawasan Jl. Kebon Kacang. Hal tersebut membuat warga yang bekerja di kawasan Sarinah diminta untuk masuk ke dalam gedung terdekat.

Sebagai catatan, gedung-gedung seperti Hotel Sari Pan Pacific, Gedung BPPT, hingga Wisma Mandiri digunakan sebagai lokasi warga berlindung. Warga tak bisa mendekat ke Sarinah dan diminta berlindung di Wisma Mandiri.

Tak lama kemudian, rentetan suara tembakan diiringi suara bom kembali menggema dan membuat masyarakat yang sempat keluar area gedung diminta kembali masuk. Tak hanya itu, sejumlah warga yang sempat lalu lalang di dekat Sarinah diteriaki polisi agar menjauh dari lokasi.

Saat itulah, ada seorang pria berbaju kuning mendekat ke arah Wisma Mandiri. Pria tersebut berjalan dari arah Sarinah dengan tangan gemetar dan tatapan mata yang kosong.

Pria tersebut ditanya bagaimana kondisi yang terjadi di Sarinah. Namun dia menjawab pertanyaan dengan suara yang sangat kecil bahkan hampir tak terdengar.

Di saat bersamaan, terlihat bahwa kedua telapak tangan pria tersebut berlumuran darah. Menurutnya, darah itu bukanlah darah dari tubuhnya. "Ini ada orang yang meninggal di tangan saya mas, polisi meninggal di tangan saya," kata pria tersebut dengan nada suara bergetar penuh ketakutan.

Sontak perkataan pria tersebut membuat masyarakat yang berdiri di dekatnya terdiam dan langsung mencoba menenangkan pria itu. Tak lama kemudian, pria itu dibawa masuk ke kawasan Wisma Mandiri dan hilang seiring chaos yang diakibatkan peristiwa pemboman tersebut.

Saat ini kondisi di Sarinah telah dipastikan aman dan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komisaris Jenderal Budi Gunawan mengungkapkan ada 16 korban akibat pemboman tersebut.

Lima orang terduga pelaku meninggal dunia, dua ditembak mati dan dua bom bunuh diri, lima orang anggota Polri mengalami luka berat, lima warga sipil luka berat, dan dua warga meninggal dunia. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER