Kapolda: Bahrun Naim Diduga di Belakang Aksi Teror di Thamrin

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Kamis, 14 Jan 2016 18:36 WIB
Polisi mendasarkan dari hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa Bahrun adalah ketua jaringan Negara Islam Iraq dan Suriah wilayah Asia Tenggara.
Kepala BIN Sutiyoso mendatangi tempat kejadian ledakan bom di kawasan Sarinah, TJakarta, Kamis, 14 Januari 2016. CNN Indonesia/Safir Makki
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menyatakan Muhammad Bahrun Naim Anggih Tamtomo alias Bahrun Naim diduga berada di balik serangan teror di dua lokasi di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, siang tadi.

"Bahrun Naim merancang serangan seperti ini," ujar Tito dalam keterangan pers di Istana Negara, Jakarta, Kamis (14/1).

Tito menjelaskan, aksi teror yang diduga dilakukan oleh kelompok Bahrun didasarkan dari hasil penyelidikan yang menyatakan bahwa Bahrun adalah ketua jaringan Negara Islam Iraq dan Suriah wilayah Asia Tenggara. Keberadaan jaringan ISIS di Asia Tenggara timbul dari imbauan Abubakar Al Baghdadi, selaku pimpinan ISIS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tito menjelaskan, Abubakar memerintahkan para simpatisan ISIS untuk juga melakukan operasi di luar wilayah Iraq dan Suriah.

"ISIS ini mengubah strategi, dulu strateginya hanya menggunakan operasi di Syria dan Irak. Tapi kemudian ada perintah dari amirnya, Abubakar Baghdadi untuk melakukan operasi di luar wilayah Irak dan Syria dan kemudian dibentuk cabang ISIS diseluruh dunia," ujar Tito.

Tito menyampaikan, saat ini jaringan ISIS tidak hanya ada di Indonesia saja, malainkan terdapat di beberapa negara, di antaranya Perancis, Afrika Utara, Turki, Malaysia, Filipina, Thailand, dan beberapa negara lain.

Bahrun Naim ingin jadi pimpinan ISIS Asia Tenggara

Tito mengungkapkan, aksi teror juga berkaitan dengan keinginan BAhrun untuk menjadi pimpinan ISIS di Asia Tenggara. Namun, karena di negara Filiphina juga sudah ada deklarasi terkait operasi ISIS di Asia Tenggara, maka timbulah rivalitas antara Bahrun dengan pimpinan jaringan ISIS di Filiphina yang belum diketahui namanya tersebut.

"Dia (Bahrun) ingin menjadi leader untuk kelompok ISIS di Asia Tenggara. Kemudian terjadi upaya rivalitas leadership ini, sehingga untuk menjadi pemimpin, di Filipina sudah dideclare cabangnya mereka, di Filipina Selatan. Jadi antar para tokoh ini ingin bersaing menjadi leadership," ujar Tito.

Tito juga mengatakan saat ini polisi telah mengetahui adanya kelompok yang di pimpin Bahrun tersebut.

"Sementara kelompoknya sudah kita ketahui dan kita lakukan pengejaran," ujar Tito.

Berdasarkan informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com, Bahrun merupakan seorang terduga teroris yang sempat ditangkap oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror pada tahun November 2010 silam. Bahrun ditangkap oleh Densus di rumah kontakannya yang terletak di daerah Pasar Kliwon, Surakarta, Solo. Ketika ditangkap, polisi juga menemukan ratusan butir amunisi di rumah kontrakan tersebut.

Saat ini Bahrun diduga telah berada di Suriah sejak kelaur dari tahanan. Saat meninggalkan Indonesia, Bahrun juga diduga membawa mahasiswi Indonesia menuju ke Suriah. (obs)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER