Jakarta, CNN Indonesia --
Jenazah Brigadir Kepala (Bripka) Taufik Hidayat telah dipulangkan dari Rumah Sakit Polri Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, ke rumah duka di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat. Anggota unit satuan narkoba Polsek Senen itu tewas saat bertugas di bilangan Matraman.
Sekitar pukul 20.21 WIB, jenazah diantar pulang menggunakan ambulans RS Bhayangkara Tingkat 1. Pengawalan keamanan pun dikerahkan. Beberapa polisi menenteng senjata laras panjang.
"Mari kita iringi Bripka Taufik Hidayat dengan doa dan penghormatan hingga kapan pun. Beliau gugur dalam tugas negara. Inilah yang dinamakan jihad," kata Bripka Rosadi Hanafi, rekan seangkatan korban, saat memimpin penghormatan terakhir di RS Polri, Jakarta, Selasa (18/1).
Kerabat korban ikut mendampingi kepergian Taufik. Jerit tangis keluarga tak terbendung saat tiba di Posko Post Mortem. Mereka menunggu jenazah selama empat jam, saat Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri melakukan autopsi jasad korban.
"Kami autopsi, nanti selesai semuanya, visum sudah selesai, kami kordinasi bersama keluarganya. Informasi mau dibawa ke Purwakarta," kata Kepala Kepolisian Sektor Senen, Kompol Kasmono.
Namun sebelum dibawa ke rumah ibunya di Purwakarta esok hari, malam ini jenazah akan disemayamkan di rumah duka di Asrama Polri, Kemayoran.
Jenazah korban tiba di RS Polri pada pukul 15.20 WIB. Sebelumnya, jasad Taufik ditemukan tersangkut di sungai dekat Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.00 WIB.
Polisi yang menemukan sosok korban langsung memastikan identitasnya. Saat diperiksa dompet jenazah, polisi menemukan kartu anggota kepolisian.
"Kami periksa di dompetnya betul bahwa itu masih tertera ada kartu anggota atas nama Bripka Taufik Hidayat," ujar Kasmono.
Sebelumnya, Taufik bersama tiga rekannya hendak melakukan penggerebekan kasus narkoba di kawasan Berlan, Matraman, Jakarta Timur, kemarin. Namun massa justru melakukan penyerangan kepada polisi.
Merasa tak berdaya melawan serangan massa, Taufik dan timnya menceburkan diri ke Sungai Ciliwung yang bersebelahan dengan lokasi penggerebekan. Taufik sempat dikabarkan hilang. Pihak kepolisian mencari korban menyusuri sungai sejak Senin (17/1) sore saat waktu magrib tiba. Tiga rekannya selamat, tapi nyawa Taufik tidak tertolong lagi saat ditemukan.
Kasmono menduga, anak buahnya itu tidak mampu berenang dengan baik karena mengalami luka di tubuhnya. Selain itu, kondisi arus sungai semalam dinilai cukup deras.
"Kemungkinan karena arus deras sekali, dia juga pakai sepatu untuk berenang kan susah, atau mungkin karena lumpur juga," kata Kasmono.
Dia membantah bahwa korban sengaja dilempar ke sungai saat melakukan penggerebekan kasus narkoba. "Tidak, bukan dilempar," ujar Kasmono.
Saat melakukan penggerebekan, kata Kasmono, Taufik dan rekannya tidak membawa senjata api. Dia hanya berpakaian bebas dan membawa kartu anggota kepolisian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bag)