Polisi Koordinasi dengan Malaysia Soal Katibah Nusantara

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Rabu, 27 Jan 2016 20:45 WIB
Polri sedang menyelidiki informasi dari Polis Diraja Malaysia yang menyebut ada panggilan ke salah satu nomor di Malaysia dari pelaku teroris Thamrin.
Polri sedang menyelidiki informasi dari Polis Diraja Malaysia yang menyebut ada panggilan ke salah satu nomor di Malaysia dari pelaku teroris Thamrin, Jakarta. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian berkoordinasi dengan Polis Diraja Malaysia (PDRM) terkait ancaman dari organisasi sayap Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Asia Tenggara, Katibah Nusantara.

"Kami intensif dengan Malaysia, Brunei, dan negara-negara di Asean, karena memang ada perjanjian khusus soal terorisme," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Inspektur Jenderal Anton Charliyan, Rabu (27/1).

Anton juga mengatakan saat ini Polri sedang menyelidiki informasi dari PDRM yang menyebut ada panggilan ke salah satu nomor di Malaysia dari pelaku teroris Thamrin, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu tentu kami selidiki. Dari awal pun sudah ada pendekatan dengan negara-negara Asia Tenggara," kata Anton.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti juga mengatakan hal senada. "Karena itu informasi terkait Indonesia-Malaysia jadi bisa berbagi
," ujarnya.

Dia mengatakan selama ini memang banyak informasi berbeda mengenai Katibah Nusantara di Malaysia dan Indonesia.

Mengenai keterlibatan Bahrun Naim dengan Katibah Nusantara, Badrodin tidak menampik namun juga enggan memastikan.

"Bahrun Naim itu bisa menjalin komunikasi dengan orang-orang yang ada di Indonesia juga yang ada di Malaysia, tentu salurannya berbeda-beda," kata Badrodin.

Hingga kini, Bahrun diduga sebagai orang yang menjadi dalang serangan di Thamrin, Kamis pekan lalu. Kini, warga Indonesia itu diduga menjadi petinggi ISIS di Raqqa, Suriah.

Katibah Nusantara muncul dalam video berisi ancaman terhadap Malaysia setelah beberapa terduga anggota ISIS dicokok di negara itu.

Pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridlwan Habib, mengatakan Katibah Nusantara adalah paguyuban warga berbahasa Melayu dalam tubuh ISIS di Suriah. Anggotanya terdiri dari warga Malaysia, Indonesia, dan Filipina Selatan.

Katibah sendiri, kata Ridlwan, tidak berdiri secara resmi atas persetujuan Khalifah ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi.

"Mereka bertemu di Suriah dan berkomunikasi dengan bahasa yang sama. Kemudian mereka memformulasikan diri dengan nama itu [Katibah]," ujar Ridlwan kepada CNNIndonesia.com, Senin (25/1).

Tujuan utama Katibah Nusantara, menurut Ridlwan, adalah menjembatani komunikasi antara ISIS dengan para pengikutnya di Asia Tenggara yang berbahasa Melayu. Mereka membuat media khusus sebagai bentuk propaganda ISIS di Malaysia dan Indonesia.

(meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER