Jakarta, CNN Indonesia -- Aparat Kepolisian Resor Temanggung membubarkan pelatihan ala militer yang menyerupai pelatihan teroris di lereng Gunung Sumbing. Pelatihan ala militer ini diketahui dilakukan oleh Kelompok Jamaah Ansyorut Syariah (JAS) dengan personil 50 orang, yang terdiri dari 30 orang dari Solo dan 20 orang dari Temanggung.
Berbekal laporan dari masyarakat, aparat Polres Temanggung langsung bergerak menuju rumah milik Suparlan, warga Dusun Jambon Desa Gandurejo Kecamatan Kedu Kabupaten Temanggung, Jateng pada Jumat (19/2) sore.Dari rumah Suparlan ini, petugas mendapati sebuah mobil ambulans dan mobil minibus yang tengah diparkir. Saat digeledah, petugas mendapati 5 pucuk senapan angin, 3 buah senjata tajam sangkur, 1 tas berisi buku, dan bendera keagamaan.
Dari Suparlan diperoleh keterangan bahwa rombongan kelompok JAS naik ke lereng Gunung Sumbing dan melakukan pelatihan di Tegal Sikandang Wonotirto yang merupakan area milik Perhutani. Para peserta pelatihan dikabarkan juga mengenakan sepatu PDL, celana hitam PDL, kaos berlambang JAS, ransel punggung, dan alas tidur. "Mereka tiba di Jambon sudah sejak Jumat dini hari, terus bergerak ke lereng gunung sekitar pukul 9 pagi,” kata Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP Suharta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(bag/bag)